Page 10 - Sinar Tani Edisi 4091
P. 10
10 Edisi 18 - 24 Juni 2025 | No. 4091 Tahun LV AG R I P ROFIL
Ayu Pertiwi,
Mengawal MBG
dari Dapur sampai
Tempat Sampah
Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi
salah satu program prioritas pemerintah.
Dengan anggaran dan target yang sangat
besar, program tersebut membutuhkan
pengawasan ketat. Karena itu, setiap dapur
MBG mendapat kawalan dari Satuan
Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
A yu Pertiwi, menjadi merupakan sebuah tantangan
Tantangan SPPG
Unit
Satuan
Bagi Ayu menjadi Kepala SPPG
Kepala
Pelayanan Pemenuhan
tersendiri bagi dirinya yang lulusan
yang
Gizi
(SPPG)
berada
di
Tanah
Sareal,
makanan sudah ditentukan nilai
Kota
Bogor.
gizinya, tapi dirinya yang bukan ahli
Bagi lulusan S1 Ekonomi Syariah ekonomi. Meski setiap menu sekolahan TK dan SD, karena Sebab, beberapa dari keluarga
IPB University dan S2 Ekonomi gizi harus mengetahui juga tentang mereka pulang lebih awal dan tidak mampu merasa senang
Pertahanan, Universitas Pertahanan, ilmu gizi. Bersyukur sebelum istirahat lebih awal. Setiap SPPG mendapatkan susu hamil,” katanya.
mendapat tugas menjadi bagian terjun mengawal SPPG ia sempat harus memikirkan waktu baiknya
Unit SPPG merupakan amanah mendapat pelatihan terlebih dahulu. dalam memberikan makanan,” Limbah Makanan
yang sangat besar. Tantangan lainnya bagi Ayu tuturnya. Ayu melihat tantangan lain
Pasalnya, dalam Program adalah mengawal para pekerja SPPG. Tantangan kedua, Ayu mengakui dari Program MBG adalah limbah
MBG ini, unit yang berada dalam Pegawai Unit SPPG Tanah Sareal adalah bagaimana setiap dapur makanan. Dalam pembagian
tanggung jawabnya harus saat ini sebanyak 15 orang. Terdiri harus membuat porsi makanan makanan, ternyata tingkat food
mendistribusikan makan bergizi dari kepala dan wakil kepala unit, dalam jumlah yang cukup besar wasted (sisa makanan) yang cukup
gratis ke 3.018 siswa di 15 sekolah seorang ahli gizi, asisten lapangan, hingga 3.000 porsi setiap hari. besar adalah anak anak SMA,
di Kota Bogor. Angka yang sangat akuntan, serta 46 personel di bagian Apalagi dalam menu tersebut harus sedangkan anak-anak TK, SD dan
besar. Apalagi pendistribusian dapur. lengkap ada sayur mayur, lauk SMP tidak terlalu banyak.
pangan berlangsung setiap hari “Rata-rata pegawai di Unit SPPG pauk, protein nabati hewani dan Di areal pembagian MBG di
dan dilakukan sesuai waktu istirahat Tanah Sareal Kota Bogor merupakan buah-buahan. Tanah Sareal Bogor, di salah satu
sekolah. "Dapur MBG Kota Bogor warga sekitar dan merupakan “Dari menu tersebut, kita juga kecamatan dengan jumlah 16
melayani 15 sekolah yang terdiri dari warga berusia muda yang tinggal ada tantangannya karena anak sekolah SMA, Ayu mengatakan, ada
6 TK dan PAUD, 1 SD, 3 SMP, dan 5 di sekitar SPPG. Jadi tantangannya anak itu agak picky eater atau susah satu sekolah yang paling banyak
SMA, dengan total siswa 3.018 siswa,” bagaimana kita harus merekrut makan,” ujarnya. Karena itu, setiap menerima MBG yakni sekitar 1.200
ungkap Ayu kepada Tabloid Sinar orang-orang yang belum profesional SPPG juga harus berfikir bagaimana yang cukup banyak food wastednya
Tani. dibidangnya,” katanya. menu MBG menarik. Sebab, jika sekolah SMA tersebut.
Untuk Program MBG di kota Ayu mengungkapkan, para tidak menarik, maka anak sekolah Belajar dari kasus tersebut, Ayu
Bogor, Badan Gizi Nasional pekerja sudah mulai beraktivitas tidak akan dimakan. Dengan begitu pun mengambil langkah yang
menetapkan ada 4 SPPG. Setiap 1 sesuai tugasnya sejak pukul 19.00 tujuan kita tidak tercapai. cukup efektif untuk mengurangi sisa
SPPG melayani 3.000-3.500 porsi. Di WIB. Setelah bahan baku disiapkan “Kita lebih menjaga kualitas makanan. “Kenapa sisa makanan
Tanah Sareal. Uji coba Program MBG tim, proses pengolahan dilakukan makanan. Menurut saya selama banyak di anak-anak SMA? Ternyata
berlangsung sejak 18 November mulai pukul 01.00 WIB oleh tim yang ini makanan sudah layak terima, karena pada awal pemberian MBG,
2024. Sedangkan di lokasi lainnya berbeda. “Untuk menjaga higienitas, makanan sudah standar. Ada karbo, menu makanan kita tidak kasih
baru mulai 6 Januari 2025. para pekerja diwajibkan memakai protein, serat dan buah. Menunya sambal. Sekarang kita kasih hiasan
Ayu bercerita, lokasi ini menjadi penutup kepala, masker, sarung lengkap,” katanya. Tapi diakui, untuk mempercantik tampilan
dapur penyedia makanan untuk tangan hingga sandal khusus ketika dengan adanya MBG ternyata makanan dengan cabe dan rasanya
program makan bergizi gratis bagi bekerja,” katanya. tingkat kehadiran siswa juga makin yang agak pedas mereka tertarik
pelajar dan ibu menyusui. “Dapur Dalam pendistribusian makanan, baik. makannya,” tuturnya.
saya menjadi salah satu dapur Ayu menjelaskan, ada dua Tantangan lainnya adalah Untuk limbah makan, Ayu
percontohan Badan Gizi Nasional gelombang. Pertama, jam 07.00 memberikan makanan untuk Ibu mengatakan, pihaknya bekerjasama
di Kota Bogor dan daerah Palmerah WIB dan jam 08.00 WIB. Kemudian hamil dan menyusui. Namun selama dengan Dinas Lingkungan Hidup
Jakarta Barat. Kenapa kami yang gelombang kedua jam 10.00 WIB uji coba, tanggapan dari kalangan Kota Bogor dan peternak lele dan
dipilih sebagai percontohan? dan jam 11.00 WIB. "Jadi untuk ibu-ibu cukup baik. “Sejak Februari bebek yang mengambil sampah
Mungkin di wilayah Tanah Sareal pendistribusian kami menyesuaikan sudah jalan, sejauh ini responnya limbah sisa makanan tersebut.
Bogor angka siswanya banyak dan dengan jam istirahat dari anak- baik, ibu hamil juga senang. Kita Satu harapan Ayu, program ini
stunting juga cukup tinggi,” ujar anak (siswa) yang ada. Kalau pagi, kasih terus makanan lengkap dan terus berjalan untuk meningkatkan
Ayu. kami mengirim untuk anak-anak dikombinasikan dengan susu hamil. kualitas SDM kita. Echa/Yul