Page 43 - KIMIA SMK KELAS X SEMESTER 2
P. 43

(Sumber : http://www.icust.org)
                                                 Gambar  0.8 Laboratorium arrhenius
                             Arrhenius lahir pada tanggal 19 Februari 1859 di Vik (juga dieja Wik atau Wijk),

                        dekat  Uppsala,  Swedia,  putra  dari  Svante  Gustav  dan  Carolina  Thunberg  Arrhenius.
                        Ayahnya pernah menjadi surveyor tanah untuk Universitas Uppsala, kemudian bergerak

                        naik ke posisi pengawasan. Pada usia tiga tahun, Arrhenius belajar sendiri untuk membaca
                        tanpa dorongan dari orang tuanya. Di kemudian hari, Arrhenius menikmati menggunakan
                        massa data untuk menemukan hubungan matematika dan hukum.

                             Pada  usia  delapan,  ia  masuk  sekolah  katedral  lokal,  mulai  di  kelas  lima,  ia
                        membedakan dirinya dalam fisika dan matematika, dan lulus sebagai mahasiswa termuda

                        dan paling mampu pada tahun 1876. Di Universitas Uppsala, ia tidak puas dengan kepala
                        instruktur fisika,  Per Teodor Cleve. Jadi, dia pergi untuk belajar di Institut Fisika dari
                        Swedish Academy of Sciences di Stockholm bawah fisikawan Erik Edlund pada tahun

                        1881.
                             Karyanya  difokuskan  pada  konduktivitas  dari  elektrolit.  Pada  tahun  1884,
                        berdasarkan  pekerjaan  ini,  ia  mengajukan  150  halaman  disertasi  tentang  konduktivitas

                        elektrolitik  Uppsala  untuk  tetapi  tidak  terlalu  mengesankan  profesornya,  di  antaranya
                        adalah Per Teodor Cleve , dan ia menerima gelar kelas keempat, tapi setelah pembelaannya
                        itu  direklasifikasi  sebagai  kelas  tiga.  Kemudian,  sehingga  karena  pekerjaanya  itu  ia

                        memperoleh penghargaan Nobel di bidang kimia pada tahun 1903.
                             Arrhenius mengajukan 56 tesis pada tahun 1884 sebagai disertasinya, yang sebagian

                        besar masih dapat diterima hari ini tanpa pengubahan atau dengan sedikit modifikasi. Ide
                        yang paling penting dalam disertasi itu adalah penjelasannya tentang fakta bahwa garam
                        kristal padat terpisah menjadi partikel bermuatan pasangan jika dilarutkan. Disertasinya  itu

                        membuat  ia  memperoleh  penghargaan  Nobel  di  bidang  kimia  tahun  1903.  Penjelasan





                                                                                                     32
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48