Page 97 - MODUL BIOMEDIK III
P. 97
Beberapa kortikotrof juga memproduksi Melanocyte
Stimulating Hormone (MSH).
Kortikotrof mensekresi hormon adrenokortikotropik
(ACTH). ACTH mengontrol produksi dan sekresi kortisol dan
glukokortikoid lainnya oleh korteks (bagian luar) kelenjar
adrenal. Corticotropin Releasing Hormone (CRH) dari
hipotalamus merangsang sekresi ACTH oleh kortikotrof.
Stimulus terkait stres, seperti kadar glukosa darah yang
rendah atau trauma fisik, serta IL-1 (substansi yang diproduksi
oleh makrofag) juga merangsang pelepasan ACTH.
Glukokortikoid menghambat pelepasan CRH dan ACTH melalui
umpan balik negatif.
Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) meningkatkan
pigmentasi kulit pada amfibi dengan merangsang penyebaran
granula melanin dalam melanosit. Peran pastinya pada
manusia belum diketahui, tetapi keberadaan reseptor MSH di
otak menunjukkan bahwa hormon ini mungkin mempengaruhi
aktivitas otak. Dalam sirkulasi, MSH berada dalam jumlah yang
sedikit. Namun, pemberian MSH secara terus menerus selama
beberapa hari dapat menyebabkan penggelapan kulit.
Sekresi hormon dari pituitari anterior diatur melalui dua cara
utama. Pertama, sel-sel neurosekresi di hipotalamus
memproduksi lima hormon perangsang yang merangsang sekresi
hormon pituitari anterior (GHRH, TRH, GnRH, PRH, dan CRH), serta
dua hormon penghambat (GHIH dan PIH) (Lihat Tabel 3.) yang
86