Page 98 - MODUL BIOMEDIK III
P. 98
menekan sekresi hormon tersebut. Kedua, terdapat umpan balik
negatif (negative feedback) yang melibatkan hormon-hormon
yang dirilis oleh kelenjar target, yang mengurangi sekresi dari sel
tirotrof, gonadotrof, dan kortikotrof ketika kadar hormon dari
kelenjar target dalam darah meningkat.
Sebagai contoh, hormon adrenokortikotropik (ACTH)
merangsang korteks adrenal untuk mengeluarkan glukokortikoid,
terutama kortisol. Kadar kortisol yang tinggi dalam darah
kemudian menurunkan sekresi baik dari corticotropin maupun
dari hormon perangsang corticotropin (CRH) dengan cara
menghambat aktivitas sel corticotroph di pituitari anterior dan sel
neurosecretori di hipotalamus.
b. Kelenjar Pituitari Posterior
Pituitari posterior disebut juga dengan neurohipofisis yang
terdiri dari jaringan saraf. Bagian ini juga terbagi menjadi dua,
,
yaitu pars nervosa yang merupakan bagian bulbar yang lebih
besar, dan infundibulum. Sebuah bagian ketiga dari kelenjar
pituitari yang disebut pars intermedia menyusut selama
perkembangan janin manusia.
Kelenjar pituitari posterior memproduksi hormon, tetapi
menyimpan dan melepaskan dua hormon penting. Kelenjar ini
terdiri dari akson dan terminal akson dari lebih dari 10.000 sel
neurosekretori hipotalamus. Badan sel dari sel-sel neurosekretori
ini terletak di nukleus paraventrikular dan supraoptik hipotalamus;
akson kelenjar ini membentuk jalur hipotalamus-pituitari
87