Page 144 - Gabungan
P. 144
tidak lama lagi. Apa lagi yang bisa dia lakukan? Pergantian generasi
adalah hal alami. Harapan kini ada di generasi berikutnya.
Bai Datou teringat pada kelima anaknya. Mereka semua sudah
berkeluarga dan memiliki kehidupan masing-masing. Meski setiap
anak menawarkan agar ayah mereka tinggal bersama keluarga kecil
mereka, Bai Datou memilih tetap di pabrik kopi "Feilong", ditemani
keluarga Untung Budiman. Dia tidak ingin tinggal dengan siapa pun.
Anak-anaknya satu per satu meninggalkannya, membuatnya hidup
dalam kesendirian.
Setiap kali merasa kesepian saat sendirian, Bai Datou akan
mengeluarkan album foto tebal yang berisi foto-foto anak cucunya.
Melihat foto-foto itu, Bai Datou seakan merasa semua anak cucunya
berkumpul di hadapannya.
Sekarang, Bai Datou kembali membuka album foto itu. Yang
pertama menarik perhatiannya adalah foto keluarga anak sulungnya,
Bai Bowen.
Bai Bowen, anak sulungnya, berusia 51 tahun. Posturnya yang
pendek dan gemuk serta wajahnya yang bulat langsung menunjukkan
bahwa ia adalah orang sukses di dunia bisnis. Alisnya yang selalu
berkerut seolah menyimpan banyak masalah. Tahi lalat hitam di
antara alis kanannya, menurut ilmu firasat, adalah tanda orang yang
pandai menimbun harta tapi enggan mengeluarkannya. Kelopak
144

