Page 100 - 37 Masalah Populer
P. 100
MASALAH KE-7: KESAKSIAN UNTUK JENAZAH.
Persaksian terhadap jenazah yang biasa kita lihat, dengan pertanyaan: “Apakah jenazah ini
baik?”. Lalu dijawab: “Baik”. Apakah ada dalilnya?
Jawaban:
Disebutkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim:
َ
ْ َ َ
مث ُ . » ْتَبَج َ و « - ملسو هيلع الله ىلص - ىبَّنلا َلاَقف ، ا ً رْيَخ اَهْيَلَع ا ْ وَنثأف ٍةَزاَنَجب او ُْ رَ م ُلوُقَي - هنع الله ىضر - ٍكِلا َ م َنْب َ سَنأ َ
َّ
ِ
ُْ ِ
َ
ْ َ َ
َ
ْ َ َ
ُ
ْ
ِهْيَلَع ْ مُتْيَنثأ اذَه « َلاق ْتَبَج َ و ام - َ هنع الله ىضر - ِباَّطَخلا ُنْب ُ رَ مُع َلاَقف َ . » ْتَبَج َ و « َلاَقف ا ًّ رَش اَهْيَلَع ا ْ وَنثأف ى َ ر ْ خأب او ُْ رَ م
ِ
ْ
َ
َ
َ
ُ
ْ َ َ
. » ِ ض ْ رلأا ىِف ِ َّ اللّ ُءاَدَهُش ْ مُتن َ ْ أ ، ُ راَّنلا ُهَل ْتَبَج َ وف ا ًّ رَش ِهْيَلَع ْ مُتْيَنثأ اذَه َ و ، ةَّنَجلا ُهَل ْتَبَج َ وف ا ً رْيَخ
Dari Anas bin Malik, ia berkata: “Mereka melewati jenazah, lalu mereka memuji kebaikan
jenazah itu. Rasulullah Saw bersabda: “Wajib”. Kemudian mereka melewati jenazah lain,
mereka mencela, Rasulullah Saw bersabda: “Wajib”.
Umar bin al-Khaththab berkata: “Apa yang wajib?”.
Rasulullah Saw menjawab: “Jenazah yang kamu puji baik, ia wajib masuk surga. Jenazah yang
kamu cela, ia wajib masuk neraka. Kamu adalah para saksi Allah di atas bumi”. (HR. Al-Bukhari
dan Muslim).
Akan tetapi pujian dalam hadits ini murni dari orang yang ingin memberikan persaksian, bukan
direkayasa dengan ditanya: “Apakah jenazah ini baik?”. Pertanyaan seperti ini akan membuat
orang berbohong, karena tidak ada yang akan menjawab : “Tidak baik”.
Bahkan jika kesaksian itu palsu, tergolong dalam dosa besar, yaitu dosa memberikan kesaksian
palsu. Dalam hadits disebutkan:
َ
َ
َلاق ُهْنَع َّ اللّ ي ِ ض َ ر ٍ سَنأ ْنَع
َ
ُ
َ
َ
َ
َّ
ْ
ْ
ْ
َّ
ِ رو ُْ زلا ُةَداَهَش َ و ِ سعَّنلا ُلْتقَ و نْيَدِلا َ ولا ُقوُقُع َ و ِلِلّا ب ُكا َ رْش ْ لإا َلاق ِ رِئاَبَكلا ْنَع ملَس َ و ِهْيلَع َّ اللّ ىلَص يبَّنلا َلِئُس
ِ َّ
ُْ ِ
ُ
ِ
ِ
َ
Dari Anas ra, ia berkata, “Rasulullah Saw ditanya tentang dosa-dosa besar”. Rasulullah Saw
menjawab, “Mempersekutukan Allah Swt, membunuh jiwa dan kesaksian palsu”. (HR. al-
Bukhari dan Muslim).
100