Page 94 - 37 Masalah Populer
P. 94

Pendapat Imam as-Suyuthi:
                صخر دقو ءلايخ هبوث رج نم ىلإ الله رظني لا رخلآا ثيدحلاب صصخم وهف ءلايخ هيفرط راجلا هل يخرملا هرازإ لبسملا
                                                             ءلايخلا ريغل هرج ناك ثيح ركب يبلأ كلذ يف  ملس و هيلع الله ىلص
               Makna kata: هرازإ لبسملا adalah: Orang yang memanjangkan kainnya, orang yang menyeret ujung
               kainnya karena sombong.
               Hadits  ini  dikhususkan  dengan  hadits  lain:  ءلايخ  هبوث  رج  نم  ىلإ  الله  رظني  لا  “Allah  Swt  tidak
               memandang kepada orang yang memanjangkan kainnya karena sombong”.
               Rasulullah Saw memberikan keringanan kepada Abu Bakar, karena Abu Bakar memanjangkan
               kainnya bukan untuk sombong   147 .

               Pendapat Imam asy-Syaukani:
                                      ديعولا اذه يف لاخاد نوكي لا ءلايخلا ريغل بوثل ا رج نأ هموهعمب لدي ) ءلايخ ( هلوقب دييقتلا رهاظو
               Zhahir  ikatan dengan kata: ءلايخ (sombong),  ini menunjukkan pemahaman bahwa orang yang
               memanjangkan kain tetapi tidak sombong, maka tidak termasuk dalam ancaman hadits ini   148 .


               Pendapat Imam ash-Shan’ani:
                                              ديعولا يف لاخاد ءلايخ ريغ هرج نم نوكي لا هنأ هموهعمب لاد ءلايخلاب ثيدحلا   دييقتو
               Hadits ini diikat dengan kata: ءلايخ (sombong), ini menunjukkan pemahaman bahwa orang yang
               memanjangkan kain tanpa sombong tidak termasuk dalam ancaman hadits ini    149 .


               Pendapat Syekh DR.Yusuf al-Qaradhawi:

               Salah satu metode memahami hadits dengan baik adalah:


                                              دحاولا عوضوملا يف ةدراولا ثيداحلأا امج

               Menggabungkan beberapa hadits dalam satu tema.

                       Hadits tentang Isbal, banyak pemuda Islam yang bersemangat sangat mengingkari orang
               lain yang tidak memendekkan pakaiannya di atas mata kaki. Bahkan mereka terlalu berlebihan
               dalam  bersikap  sampai  pada  tingkat  menjadikan  perbuatan  memendekkan  kaki  celana  sebagai
               syi’ar Islam atau kewajiban yang besar dalam Islam.  Jika  mereka melihat seorang ulama  atau
               da’i tidak memendekkan kaki celana seperti yang mereka lakukan, mereka menuduhnya -bahkan
               secara terang-terangan- tidak faham agama!

                       Sesungguhnya  hanya  mencukupkan  diri  dengan  makna  zhahir  satu  hadits  saja,  tanpa
               melihat  hadits-hadits  lain  yang  terkait  dengan  tema  tertentu  secara  keseluruhan,  itulah  yang

                       147  Imam as-Suyuthi, Syarh as-Suyuthi ‘ala Muslim, juz.I, hal.121.
                       148  Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad asy-Syaukani, Nail al-Authar min Ahadits Sayyid al-Akhyar
               Syarh Muntaqa al-Akhbar, juz.II (Idarah ath-Thiba’ah al-Muniriyah), hal.112.
                       149  Imam Muhammad bin Isma’il al-Amir al-Kahlani ash-Shan’ani, Subul as-Salam Syarh Bulugh al-
               Maram, juz.IV (Maktabah al-Bab al-Halaby, 1379H), hal.158.
                                                             94
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99