Page 201 - IPA_BG_KLS_X_Rev
P. 201
Guru berperan sebagai fasilitator untuk:
1. menuntun peserta didik dalam mengingat kembali materi yang telah
didapatkan,
2. memberi penguatan konsep,
3. memberi tuntunan dalam berbagai aktivitas yang dapat memperluas
wawasan peserta didik, dan
4. memberi konirmasi materi berdasarkan seluruh aktivitas yang telah
dilakukan oleh peserta didik.
Terdapat beberapa alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan
pada materi ini adalah problem-based learning, project-based learning, research-
based learning, dan inkuiri terbimbing.
Berdasarkan alur yang disusun pada buku peserta didik, alternatif aktivitas
pembelajaran salah satunya dapat dilakukan dengan model pembelajaran
problem-based learning. Alternatif produk pemecahan masalah dapat disajikan
dalam berbagai macam bentuk, misalnya poster digital, majalah dinding, artikel,
dan komik.
Catatan:
Pemilihan produk pemecahan masalah dapat disesuaikan dengan kondisi
peserta didik dan sekolah.
Berikut ini merupakan contoh langkah metode pembelajaran problem-based
learning.
1. Orientasi pada masalah
Peserta didik diarahkan untuk mengidentiikasi masalah ketersediaan
energi dengan diskusi kelas. Diskusi dimulai dari pengalaman pribadi hingga
pengalaman masyarakat, misalnya meminta peserta didik diminta untuk
menceritakan pengalaman pribadi tentang ketidaknyamanan yang dialami
saat terjadi mati listrik selama berjam-jam, kemudian peserta didik diajak
mengeksplorasi berbagai masalah ketersediaan energi listrik yang dialami
masyarakat Indonesia, seperti sebuah desa terpencil tanpa aliran listrik,
sebuah wilayah yang hanya dialiri listrik pada siang hari saja, dan lain-lain.
Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam
184
untuk SMA/MA Kelas X (Edisi Revisi)