Page 152 - Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Pada Pendidikan Dasar dan Menengah (2)
P. 152
hal. Pertama, kesiapan infrastruktur guru di setiap sekolah
teknologi pendukung di sekolah. pelaksana kebijakan ini
Sebagaimana pengalaman negara-negara lain mampu menerapkan
(lihat Bab III), tidak adanya teknologi pembelajaran dengan kualitas
pendukung di sekolah akan berdampak pada yang baik. Namun, di sisi lain
tidak efektifnya implementasi pembelajaran pelatihan dan pendampingan
Koding dan KA di sekolah. Spesifikasi yang berkualitas
kebutuhan teknologi pendukung juga perlu membutuhkan sumber daya
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran pembiayaan yang besar. Oleh
pada setiap jenjang pendidikan. karenanya, untuk menjaga
kualitas pelatihan dan
Kedua, kesiapan tenaga pengajar di sekolah. pendampingan tersebut,
Salah satu tantangan yang jumlah sekolah pelaksana
dihadapi dalam pembelajaran koding dan KA kebijakan pembelajaran
di Indonesia adalah tidak semua sekolah Koding dan KA di awal
memiliki guru dengan kompetensi yang implementasi kebijakan perlu
memadai untuk mengajarkan materi ini. dibatasi.
Sebagai gambaran, saat ini tidak ada mata
pelajaran Informatika pada jenjang SD. Selanjutnya, proses penyebarluasan
Guru-guru yang mengajar informatika pada implementasi kebijakan
jenjang SMP dan SMA/SMK juga belum tentu pembelajaran Koding dan KA
siap untuk mengajarkan dapat dilakukan melalui
Koding dan KA. Oleh karena itu, perlu berbagai strategi di tingkat
dilakukan pemrioritasan pelaksana sekolah, daerah, maupun
kebijakan ini pada sekolah-sekolah dengan pusat. Di tingkat sekolah, perlu
kesiapan guru yang memadai. didorong pengimbasan
pembelajaran
Ketiga, kemampuan sumber daya Koding dan KA melalui
pendukung yang dimiliki terutama dalam komunitas belajar (misalnya
peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan KKG, MGMP, KKKS, MKKS, dan
dan pendampingan dalam lain-lain) yang selama ini telah
implementasi kebijakan pembelajaran Koding berjalan secara organik
dan KA. Selain dapat disediakan oleh antarsekolah. Di tingkat
Kemendikdasmen, peningkatan daerah, diperlukan
kapasitas guru ini dapat dilakukan dengan keterlibatan pemerintah
mendorong peran serta pemerintah daerah daerah terutama dalam
dan mitra pembangunan. Dukungan ini menyiapkan
sangat penting untuk memastikan para infrastruktur teknologi
pendukung dan menyiapkan
tenaga pengajar pada sekolah-
sekolah yang belum