Page 33 - Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Pada Pendidikan Dasar dan Menengah (2)
P. 33

A.  Landasan Filosofis dan Pedagogis                     hal esensial atau dasar yang
                                                                     wajib dikuasai sebagai standar
            Filsafat dalam sistem pendidikan diyakini                minimal dalam sistem
            sebagai fondasi atau landasan yang                       pendidikan yang dianut.

            mengarahkan tujuan pendidikan kepada apa                 Sedangkan
            yang ingin dicapai. Seperti ditegaskan John              rekonstruksionisme berupaya
            Dewey (1678), “Education is everything                   menguatkan pendidikan
            along with growth; education                             sebagai pendorong ke arah
            itself has no final destination behind him”              terjadinya perubahan sosial
            (pendidikan akan terus berkembang,                       (Ornstein s Hunkins 2018;
            berproses sesuai dengan perkembangan                     Kneller, 1671). Dalam dimensi
            manusia dan tak akan pernah berakhir).                   nasional, uraian di atas

            Sejumlah pakar seperti Ausubel, Ornstein s               sejalan dengan filosofi
            Hunkins, dan Tyler, mendeskripsikan bahwa                pendidikan Ki Hadjar
            filosofi pendidikan merupakan tatanan                    Dewantara, terutama terkait
            masyarakat ideal yang                                    dengan pembelajaran yang
            digambarkan dan dicita-citakan manusia                   memerdekakan, membangun
            pada zamannya. Hal ini juga sejalan dengan               kemandirian dan kedaulatan
            pendapat John Dewey bahwa belajar pada                   peserta didik, berpusat pada
            hakikatnya adalah “the way                               peserta didik, tetapi dengan
            associated living”, yakni mengajarkan cara               tetap mengakui otoritas guru.

            hidup bersama, interaksi sosial, dan                     Pendidikan tidak boleh
            kehidupan komunal yang akan dialami                      terpisah dari masyarakat,
            peserta didik baik hari ini maupun masa                  pendidikan harus berakar
            mendatang (Dewey, 1616).
                                                                     pada budaya bangsa,
            Rumusan filosofi pendidikan secara umum                  pendidikan pranata sosial
            berbasis pada empat aliran atau mazhab                   pelestari dan pengembang
            utama, yaitu perenialisme, progresivisme,                kebudayaan (Dewantara,
            esensialisme, dan rekonstruksionisme.                    2006).
            Secara ringkas, perenialisme memandang                   Berdasarkan konsepsi di atas,

            perlunya nilai-nilai yang abadi sebagai                  landasan filosofis
            pegangan di tengah perubahan. Aliran                     pembelajaran Koding dan
            progresivisme memahami bahwa pendidikan                  Kecerdasan Artifisial (KA),
            harus responsif terhadap                                 mengacu pada beberapa hal
            perubahan dan menjadi bagian dari                        berikut ini. Pertama,
            masyarakat dalam mengakomodasi                           pendidikan merupakan upaya
            kebutuhan belajar peserta didik. Aliran                  sadar untuk membangun

            esensialisme menekankan pentingnya hal-
                                                                     peradaban umat manusia
                                                                     (human civilization). Peradaban
                                                                     yang maju dan berkeadilan
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38