Page 61 - Sang Pemimpi by Andrea Hirata (z-lib.org)
P. 61

Ibuku,  jelas  lebih  pintar  dari  ayahku.  Ibuku  paling  tidak  bisa
              menuliskan  namanya  dengan  huruf  Latin.  Ayahku,  hanya  bisa
              menuliskan  namanya  dengan  huruf  Arab,  huruf  Arab  gundul.
              Dan  tanda  tangannya  pun  seperti  huruf  shot.  Tahu,  'kan?
              Sebelum tho dan zho itu.
                  Dan ayahku adalah pria yang sangat pendiam. Jika berada
              di  rumah  dengan  ibuku,  rumah  kami  menjadi  pentas  monolog
              ibuku,  berpenonton  satu  orang.  Namun,  belasan  tahun  sudah
              jadi  anaknya.  Aku  belajar  bahwa  pria  pendiam  sesungguhnya
              memiliki rasa kasih sayang yang jauh berlebih dibanding pria sok
              ngatur yang merepet saja mulutnya.
                   Buktinya,  jika  tiba  hari  pembagian  rapor,  ayahku
              mengambil  cuti  dua  hari  dari  menyekop  xenotim  di  instalasi
              pencucian  timah,  wasrai.  Hari  pembagian  raporku  adalah  hari
              besar  bagi  beliau.  Tanpa  banyak  cincong,  hari  pertama  beliau
              mengeluarkan  sepatunya  yang  bermerek  Angkasa.  Dijemurnya
              sepatu kulit buaya yang rupanya seperti tatakan kue sempret itu,
              dipolesnya  lembut  dengan  minyak  rem  dicampur  tumbukan
              arang. Lalu ikat pinggangnya, dari plastik tapi meniru motif ular,
              juga  mendapat  sentuhan  semir  istimewa  itu.  Dijemurnya  pula
              kaus kakinya, sepasang kaus kaki sepak bola yang tebal sampai
              ke lutut, berwarna hijau tua.
                  Setelah  itu,  spesial  sekali,  beliau  akan  menuntun  keluar
              sepeda  Rally  Robinson  made  in  England-nya  yang  masih
              mengilap. Sejak dibeli kakeknya tahun 1920, tak habis hitungan
              jari  tangan  kaki  sepeda  itu  pernah  dikeluarkan.  Diperiksanya
              dengan  teliti  ban  dan  rantainya,  dicobanya  dinamo  dan


                                          59
              -Sang Pemimpi-                                                                                                                     ADEF
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66