Page 124 - JALUR REMPAH
P. 124

110 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI


               sejumlah kepulauan Indonesia dan Filipina.  Jawa mengimpor barang-barang
                                                         88
               dari kepulauan Nusantara khususnya besi konsumsi utama di Jawa.  Sebagian
                                                                                89
               besar rempah-rempah Maluku, cendana dan produk-produk hutan, dipihak
               lain diekspor kembali ke luar negeri dari pelabuhan-pelabuhan Jawa. Selain itu,
               bahan obat-obatan seperti lada hitam, adas, ketumbar, jamuju, kasumba serta
               wungkudu kering telah ditanam di Jawa.

                   Pada  abad ke-11  komposisi  daftar gudang  pelabuhan  Manananjung
               menunjukkan bahwa pasar utama di luar kepulauan Nusantara untuk produksi
               pertanian Jawa  adalah Cina.   Banyak rempah dan tanaman kering telah
                                            90
               ditanam di Jawa tersedia dari sumber-sumber lain sekitar Samudera Hindia,
               dan  tampaknya  sedikit  yang  dikirim  ke  nusantara  bagian  barat  dari  Jawa.
               Kasumba dan  lada hitam, sebenarnya berasal dari tanaman  India selatan,
               yang cocok ditanam di Jawa. Setelah abad ke-9 sebagian besar sebagai hasil
               bumi untuk diperdagangkan. Pada abad ke-12 Jawa telah menggantikan India
               Selatan sebagai pemasok lada hitam untuk Cina. 91

                   Perniagaan dan pelabuhan di pesisir Pulau Jawa bertambah ramai seiring
               dengan kemajuan Kerajaan Majapahit. Pada era Majapahit, jaringan perniagaan
               memberikan peningkatan pendapatan perekonomian melalui pengendalian
               produksi serta distribusi beras. Kerajaan Majapahit meningkatkan produktifitas
               beras melalui perbaikan sistem irigasi teknis untuk persawahan. Distribusi
               produksi beras selain ke pedesaan di hilir sungai seperti Gresik, Lumajang, dan
               Buwun.  Juga, mereka memasok beras ke kepulauan rempah-rempah seperti
                       92
               Banda, Ambon, Maluku, dan Sumatera.

                   Kapal-kapal Majapahit yang mulai intensif menggunakan rute pelayaran
               membangun  jaringan  perniagaan melalui  jalan  laut dengan  kerajaan  Sunda


                     88  Meilink- Roelofsz. Op.cit. Asian Trade…, hlm. 132.
                     89   Pelabuhan  Manananjung,  contohnya  didukung  komunitas  besar  tukang  besi  yang
               mempunyai candi sendiri. Lihat. Christie. Op.cit. “Java Market and the Asian Sea Trade….”, hlm. 344-381.
                     90  Lombard. Op.cit. Nusa Jawa… Jilid 2, hlm. 26.
                     91  Meluasnya penanaman lada hitam di kepulauan Indonesia, tampaknya dimulai dari Jawa.
               Piagam  Manananjung  dari  Jawa  Timur  mencatat  dengan  jelas  kumpulan  barang  untuk  ekspor  di
               pelabuhan Jawa Timur. Jawa tampaknya tetap sumber utama lada hitam untuk berabad-abad lamanya.
               Christie. Op.cit. “Javanese Market and the Asian Sea Trade…”, hlm. 344-381.
                     92   Nama-nama  Buwun,  Lumajang  dan  Gresik  disebutkan  dalam  karya  Prapanca,
               Negarakertagama.  Untuk  hal  ini  lihat.  Pigeaud.  Op.cit.  Java  In  The  Fourteenth  Century—
               Nagarakertagama, hlm. 33-34.
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129