Page 127 - JALUR REMPAH
P. 127

Produksi Rempah, Pelabuhan dan Jaringan Perniagaan di Nusantara | 113


                 yang  di  kemudian  hari  para  pedagang  Jawa  mendistribusikan  cengkeh  dan
                 pala untuk bandar Malaka.  Dengan cara ini perdagangan pelabuhan pesisir
                                           98
                 pulau Jawa terutama Tuban dan Gresik sebagai pelabuhan utama era Majapahit
                 sangat terkenal dan cukup maju. Pada abad ke-16 pelabuhan-pelabuhan
                 pesisir utara Jawa seperti Tuban dan Gresik menjadi simpul perdagangan yang
                 menggerakkan pedagang-pedagang Indonesia bagian timur untuk aktif dalam
                 perniagaan maritim. Perdagangan ramai berkembang antara pelabuhan lada di
                 Sumatera bagian utara dengan kota-kota pelabuhan laut di Jawa bagian utara.
                                                                                           99



                 1.   Lasem, Rembang, dan Juana


                     Pada  zaman  kuno,  Lasem,  Rembang  dan  Juana  barangkali  merupakan
                 wilayah yang saling terintegrasi. Ketiga kota pelabuhan ini memiliki hinterland
                 yang kurang lebih sama meskipun memiliki muara aliran sungai yang berbeda.
                 Pelabuhan Juwana terletak di muara Sungai Juwana, pelabuhan Rembang di
                 muara Sungai Karanggeneng, sedangkan pelabuhan Lasem terletak di muara
                 Sungai Bagan. Daerah-daerah ini sebetulnya merupakan sebuah kawasan yang
                 memiliki bukti-bukti sejarah kehidupan umat manusia yang panjang. Kawasan
                 Lasem misalnya telah menjadi tempat hunian manusia sejak zaman kuno. Di
                 puncak Gunung Punjul yang merupakan salah satu rangkaian  pegunungan
                 lasem, tepatnya di wilayah Desa Warugunung, Kecamatan Pancur, Kabupaten
                 Rembang telah ditemukan sebuah struktur bangunan punden berundak yang
                 pada area puncaknya ditemukan dolmen atau batu altar tempat persembahan
                 atau sesajian. Peninggalan ini merupakan hasil kebudayaan zaman megalithikum
                 yang merupakan masa-masa sebelum datangnya pengaruh India. Pemukiman
                 prasejarah juga dijumpai di  desa Kajar, Kecamatan  Lasem. Peninggalan ini
                 berupa sebuah  goa yang oleh masyarakat sekitarnya disebut sebagai Goa
                 Tinatah. Peninggalan ini berupa sebuah goa kecil yang di sisi atapnya terlihat
                 seperti permukaan batu yang ditatah, sehingga terlihat lebih rata daripada
                 permukaan batu pada goa-goa umumnya. Namun demikian sayang seklai di
                 dalam  goa tersebut tidak terdapat sesuatu yang bisa memberikan petunjuk


                 Untuk hal ini lihat. Christie. Op.cit. “Javanese Market and Asia Sea Trade Boom of Tenth of Thirteenth
                 A.D” , hlm. 344-381.
                       98  Untuk hal ini lihat. Pires. Op.cit. Suma Oriental, hlm. 246.
                       99  Reid. Op.cit. Asia Tenggara Dalam Kurun….hlm. 189.
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132