Page 120 - JALUR REMPAH
P. 120
106 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI
Dalam prasasti-prasasti yang lebih muda seperti Taji 901 M, Kaladi, 909 M,
dan Palebuhan 927 M semuanya dari periode Jawa Timur, menyebut langsung
para pedagang (banjaga) yang berasal dari India Utara (arya) atau selatan
(kling, pandikidya, pandikita), dari Srilanka (singhala) atau Pegu (ramman).
Juga hal yang menonjol dalam prasasti-prasasti itu menyebutkan orang-orang
itu bertugas sebagai kilala atau kilalan, artinya sebagai pemungut pajak.
77
Dalam prasasti Kaladi dengan gamblang dibicarakan tentang pemungutan
pajak bangsa kling, arya dan singhala. Prasasti-prasasti itu telah menguraikan
hal yang menarik tentang hubungan antara pedagang asing dan petugas pajak
raja. Pada abad ke-11, terutama di bawah pemerintahan raja Airlangga, ketika
pusat kegiatan kerajaan telah beralih ke periode ke Jawa Timur, pedagang asing
semakin banyak disebut dalam beberapa prasasti. 78
Dalam prasasti Ulang Air I atau dikenal “prasasti Candi Perot menguraikan
sebuah kelompok yang meliputi para pedagang Jawa atau asing telah mendirikan
tempat pemujaan sendiri pada pertengahan abad ke-9 di dekat Candi Perot,
di dekat Temanggung (Karesidenan Kedu). Temuan ini juga menunjukkan
adanya kelompok pedagang pada masa itu. 79
Sementara itu, pedagang Jawa pada abad ke-9 dan ke-10, tidak hanya
mempunyai hubungan perniagaan tekstil India, atau keramik Siam dan gading
dari Cina, akan tetapi mereka terlibat dalam perdagangan budak hitam.
Pembuktian terhadap perdagangan budak Afrika itu ditemukan istilah jenggi
dalam daftar abdi-abdi di prasasti perunggu Jawa kuno dari tahun 960 M yang
ditemukan di Jawa Timur. Selain itu, ditemukan istilah “budak senggi” di antara
pemberian yang dipersembahkan oleh He-ling (Walaing) kepada kekaisaran
Cina pada 813 M. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian dari budak Zanggi
yang diperoleh di pantai-pantai Afrika dikirim ke Jawa, dan bahkan ada yang
dikirim dari sana sampai ke Cina. 80
Interaksi orang-orang Jawa dengan sesama penghuni kepulauan nusantara,
yakni dengan penduduk Sumbawa dan Bali. Orang-orang Jawa berdagang
77 Lombard. Ibid. Nusa Jawa…. Jilid 2, hlm. 20.
78 Lombard. Ibid. Nusa Jawa…. Jilid 2, hlm. 21.
79 Untuk hal ini lihat. Munoz. Op.cit. Early Kingdoms. Indonesian Archipelago & Malay
Peninsula. (Singapore: Didier Millet Pte Ltd, 2006), hlm 230.
80 Nama orang si janggi juga muncul dalam prasasti Lintakan dari perunggu tahun 919 M.
Lihat. Lombard. Op.cit., hlm 20.