Page 118 - JALUR REMPAH
P. 118

104 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI


               Malaka


                   Pelabuhan Malaka pada awalnya adalah tempat untuk mengambil air bersih
               bagi kapal yang melintas di Selat Malaka. Pelabuhan Malaka terletak di sebelah
               tenggara Sungai Malaka. Bandar Malaka berdiri sekitar tahun-tahun awal abad
               ke-15 terkait dengan Penguasa Malaka. Mereka mempunyai perasaan sebagai
               penerus  Sriwijaya. Penguasa  pelabuhan  Malaka berupaya untuk mengawasi
               kedua sisi selat.

                   Pada akhir abad ke-14 dan memasuki awal abad ke-15 produksi cengkeh
               Maluku yang meliputi  cengkeh dan  pala, harus menempuh jalan bertahap-
               tahap yang memakan waktu lebih lama untuk tiba di pasar Eropa. Produksi
               cengkeh terlebih dahulu diangkut dari Maluku Utara ke Hitu dan Banda. Dari
               dua pelabuhan itu, dialih muat ke kawasan barat nusantara, yakni ke pelabuhan-
               pelabuhan pesisir Jawa, pantai timur Sumatera dan Selat Malaka. Pada abad ke-
               15, pelabuhan Malaka berhasil menjadi pusat utama lalu lintas pernigaan dan
               pelayaran rempah-rempah. Hasil hutan dan rempah-rempah dibawa langsung
               dari  Malaka ke  India, terutama ke  pelabuhan Surat dan  Hormuz di tanah
               Gujarat. Ketika itu,  Gujarat telah mempunyai relasi perdagangan yang baik
               dengan Malaka. Ditambah pula, Gujarat menjadi mata rantai penting dalam
               perdagangan rempah-rempah di  India.  Pada waktu itu penghuni  Malaka
                                                      73
               selain penduduk Melayu, juga yang terbesar adalah orang Gujarat pada abad
               ke-15. Pedagang Gujarat yang menghuni Malaka, menurut catatan Pires telah
               mencapai  1000  orang,  kebanyakan  dari  mereka  membawa  barangdagangan
               kain pakaian ke sana. Selain itu, seluruh distribusi rempah-rempah untuk India
               dan Eropa dikendalikan mereka dari pelabuhan Malaka.   74

                   Tahun  1511,  Portugis  menduduki  Malaka,  pada  waktu  yang  sama
               menguasai pelayaran di selatnya. Situasi ini membuat pelayaran perniagaan
               menjadi menegangkan sebagaimana digambarkan oleh Pires dengan bangga
               dalam catatannya di Suma Oriental.


               Guillot.  Banten  Sejarah  dan  Peradaban  Abad  X-XVII.  Jakarta:  Kepustakaan  Populer  Gramedia,  École
               française  d’Extrême  Orient,  Forum  Jakarta-Paris,  Pusat  Penelitian  dan  Pengembangan  Arkeologi
               Nasional, 2008, hlm 183-85.
                     73  Meilink-Roelofsz, Op.cit., hlm. 102.
                     74  Meilink-Roelofsz. Ibid., hlm. 103.
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123