Page 175 - JALUR REMPAH
P. 175

Terbentuknya Komunitas Pesisir dalam Perniagaan Rempah | 161


                     Setelah Ki Bondan meninggal dunia, kedua anaknya itu bekerja pada Raja
                     Pajang. Ketika  raja Pajang meninggal dunia, Panjuwed mendapat kota
                     Mataram dan Pamanahan mendapatkan kota Pati.”
                                                                 38
                     Dari teks cerita yang diuraikan dalam Babad Tanah Jawa secara tersamar
                 dapat diterjemahkan bahwa dengan perkawinan politik antara  Cilubintang
                 dengan bangsawan Majapahit, dan melahirkan seorang anak bernama Bondan
                 Kejawen yang di kemudian hari anak-anaknya melakukan penyiaran Islam
                 ke kota-kota pelabuhan utara Jawa. Selain itu, teks Babad Tanah Jawa, juga
                 memperlihatkan relasi antara Banda Naira dengan Majapahit berkaitan dengan
                 proses perkembangan Islam di Banda Naira. Cerita itu ditulis akhir abad ke-14
                 menjelang proses Islamisasi mencapai puncaknya di Naira.


                     Kemudian, dalam buku catatan harian seorang Portugis Francisco Serrau
                 dikemukan mengenai ketakjubpan dia terhadap penyebaran Islam di kepulauan
                 Banda. Orang-orang Portugis berangkat ke kepulauan Banda beberapa bulan
                 setelah mereka berhasil menaklukkan  Malaka. Mereka berangkat ke Banda
                 ketika angin muson barat bertiup. Juga, dalam situasi mereka masih bertempur
                 dengan Sultan Melayu.
                     “Kami berlayar dari Malaka pada 11 November 1511 pada musim bertiup
                     angin barat. Sewaktu meninggalkan Malaka kami tidak banyak membawa
                     bekal, karena perang dengan Sultan  Melayu masih berlangsung ternyata
                     dalam pelayaran dua bulan lebih itu bekal yang kami bawa habis. Untuk
                     mempertahankan hidup terpaksa segala yang ada di  kapal dijadikan
                     makanan termasuk kecoa, tikus  kapal dan keju busuk. Setelah dua bulan
                     berlayar, pada pertengahan Januari 1512, tibalah kami di kepulauan Banda
                     Neira yang indah. Kepulauan yang bagaikan surga yang kaya dengan pala.
                     Alangkah terperanjatnya kami, ketika mengetahui orang-orang Moro (Islam)
                     yang begitu lama berperang dengan kami di negeri kami sendiri telah tiba di
                     kepulauan ini 100 tahun duluan dari kami. ”
                                                          39
                     Dari buku catatan harian Francisco Serrau dapat memperjelas bahwa Islam
                 telah hadir menjadi institusi pada abad ke-15. Selain itu, di kepulauan Banda
                 telah terselenggara sistem pemerintahan Lebe Tel Rat At atau Tiga Imam Empat
                 Raja. Juga orang kaya yang mengatur persoalan perdagangan pala dan fuli dan
                 syahbandar yang mengatur masalah kepelabuhan.

                    38  Teks Tanah Babad Tanah Jawa ini dikutip dari Thalib. Op.cit. Islam di Banda Naira…, hlm. 115-
                 116.
                    39  Teks buku catatan harian dari Francisco Serrau dikutip dari, Thalib. Ibid., hlm. 117.
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180