Page 30 - LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERINTEGRASI ETNOSAINS
P. 30
Pada penyusunan desain Keterpaduan, maka dilakukan mahasiswa diberikan beberapa contoh budaya di masyarakat mengenai
analisis berbagai kerangka teoritis yang terkait model model pengetahuan nama daerah tanaman hutan tropis tersebut, karakteristik
keterpaduan dalam pembelajaran sains. Hasil analisis, maka pada dan ciri-cirinya, manfaat, bagian yang bermanfaat, cara isolasi atau
penelitian ini ditetapkan desain keterpaduan antara Etnosains dan mengekstrak secara tradisional; serta pola konservasi masyarakat
STEM dibahas secara terpisah yaitu bidang kajian Etnosains dalam lingkar hutan terhadap tanaman yang berkhasiat obat tersebut. Pada
kaitannya pengetahuan masyarakat (indegenous Science) dan Bidang bagian tengah (Integrated) yaitu Etnosains dan STEM, maka mahasiswa
keilmuan metabolit sekunder dan bioaktivitasnya. Pada pembahasan diberikan tugas proyek untuk Inkuiri dalam hal kegiatan ini mahasiswa
bidang keilmuan dibahas mengenai kajian isolasi, identifikasi, uji melakukan kegiatan observasi, merencanakan, melaksanakan, evaluasi
fitokimia dan uji bioaktivitasnya sebagai antibakteri, antirayap, dan monitoring mengenai kegiatan Inkuiri berbasis observasi terhadap
antikanker dalam konteks komponen STEM. Model keterpaduan yang tanaman lokal hutan tropis yang bersifta antikanker, anti rayap, anti
dirujuk adalah model Keterpaduan model Forgety tipe Integrated bakteri tertentu. Pada pembelajaran inkuri terintegrasi Etnosains dan
Etnosains dan STEM, seperti pada Gambar 1. STEM, maka mengembangkan karakter konservasi, cinta tanah air dan
budaya, sikap dan kinerja ilmiah. Selain itu mahasiswa dituntut untuk
selalu berperilaku untuk selalu menamam, merawat, memelihara, dan
memanfaatkan semua sumber daya alam hayati dan non hayati yang
terdapat di Limgkungan sekitarnya, serta kekayaan alam Indonesia ini.
D. TUGAS DAN UMPAN BALIK
1. Pada bab ini telah dibahas mengenai ruang lingkup metabolit
sekunder, mohon jelaskan perbedaan antara metabolit primer dan
sekunder, keragaman metabolit sekunder, serta carilah beberapa
Gambar 1. Model Integrated Keterpaduan Etnosains dan STEM artikel dalam suatu jurnal mengenai manfaat metabolit sekunder
bagi kehidupan [kesehatan].
Pada penerapannya dalam konten dan konteks Etnosains dan
STEM dibahas bersama atau terpadu (interdisipliner). Pada pendekatan 2. Jelakan sintak dari model pembelajaran inkuiri dan berikan contoh
ini Mahasiswa dijelaskan Metabolit Sekunder yaitu mengenai untuk implementasinya pada pembelajaran Kimia Organik Bahan
pengertian, klasifikasi senyawa metabolit sekunder, biosintesis, tehnik Alam atau Bahan Kajian Metabolit Sekunder Tanaman Hutan
isolasi dan identifikasi fitokimia, uji struktur, uji anti bakteri, antirayap, Tropis Indonesia.
dan atikanker dari ekstrak metabolit Sekunder dari beberapa tanaman 3. Jelaskan jenis level-level pembelajaran Inkuiri menurut Wenning,
tanaman lokal hutan tropis di Indonesia yang dibahas secara mendalam serta berikan contohnya setiap level tersebut
konteks STEM. Pada pembelajaran ini juga dibahas mengenai berbagai 4. Mengapa konservasi keanekaragaman hayaati Indonesia penting
cara analisis berbagai struktur metabolit sekunder dengan alat dilakun, serta bagaimana cara melakkan koservasi tanaman hutan
spektroskopi, dibahas rendemen, data sifat fisik, data grafik; serta tropis Indonesia yang oleh masayarakat diyakini berkhasiat obat.
hitungan matematika mengenai rendemen, konsentrasi, data uji
struktur dan kromatogram dari metabolit sekunder. 5. Jelaskan, tahapan yang harus dilakukan seorang dosen untuk
Pada bagian Etnosains dikaji secara mendalam pengetahuan menerapkan Model Pembelajaran Inkuiri Terintegrasi Etnosains
dan STEM.
masyarakat terkait budaya konservasi dan kearifan lokal terkait proses
ekstraksi senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan aatau kehidupan,
pembuatan ekstrak dari tanaman lokal hutan tropis yang digunakan
oleh masyarakat lingkar hutan tropis sebagai obat. Pada kegiatan ini
16 | Buku Lembar Kerja Mahasiswa Kegiatan Prof. Dr. Sudarmin, M.Si., dkk. | 17
Prof. Dr. Sudarmin, M.Si., dkk. | 17

