Page 15 - 3. MODEL LAYANAN BK_SMA (1)
P. 15

C.  PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING


                       Upaya  mencapai  tujuan  program  bimbingan  dan  konseling  perlu  direalisasikan

                       melalui  implementasi  tahapan  kegiatan  secara  sistematis  dan  komprehensif  agar
                       program bimbingan dan konseling dapat terselenggara dengan baik. Upaya tersebut

                       dimulai dengan perencanaan program layanan bimbingan dan konseling dalam dua

                       tahap.


                     1. Persiapan Perencanaan Program

                        Tahap  pertama  dalam  perencanaan  layanan  bimbingan  dan  konseling  adalah
                        persiapan (preparing). Pada tahap ini guru bimbingan dan konseling atau konselor

                        mempersiapkan berbagai hal yang menjadi dasar penyusunan (designing) layanan

                        bimbingan dan konseling.

                           a.   Melakukan Asesmen dan Analisis Kebutuhan

                               Asesmen  dan  analisis  kebutuhan  merupakan  proses  mengumpulkan,
                               menganalisis, dan menginterpretasikan data atau informasi tentang peserta

                               didik  dan  lingkungannya,  serta  mendapat  gambaran  berbagai  kondisi

                               individu  sebagai  dasar  penyusunan  perencanaan  program  layanan
                               bimbingan dan konseling.

                               Asesmen yang akan dilaksanakan perlu dikembangkan berdasarkan capaian

                               layanan (CL) bimbingan dan konseling di SMA yang berfokus pada lulusan
                               yakni melanjutkan pendidikan, bekerja ataupun berwirausaha.

                               Tahap  persiapan  dalam  perencanaan  layanan  bimbingan  dan  konseling

                               diawali  dengan  upaya  guru  bimbingan  dan  konseling  untuk  mendapatkan
                               dukungan  dari  berbagai  unsur  lingkungan  sekolah.  Upaya  mendapatkan

                               dukungan dilakukan dalam bentuk kegiatan konsultasi. Kegiatan konsultasi

                               ini berupa pertemuan antar guru bimbingan dan konseling dengan Kepala
                               Sekolah  dan  staf  sekolah.  Proses  komunikasi  antara  guru  bimbingan  dan

                               konseling/konselor  dengan  staf  sekolah  bertujuan  untuk  menyamakan

                               persepsi  mengenai  visi,  misi,  dan  tujuan  sekolah  sehingga  dapat  dibentuk
                               visi, misi dan tujuan bimbingan dan konseling yang searah dengan tujuan



                                                             15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20