Page 14 - 3. MODEL LAYANAN BK_SMA (1)
P. 14

senang bersosialisasi melalui media sosial dan mementingkan popularitas dengan

                       melakukan hal-hal yang penuh sensasi. Karakteristik generasi ini adalah (1) lebih
                       menyukai kegiatan sosial jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, (2) multi-

                       tasking,  (3)  sangat  menyukai  teknologi,  (4)  ahli  dalam  mengoperasikan  teknologi

                       tersebut, dan peduli terhadap lingkungan (Mark McCrindle, 2020)

                       Generasi Z merupakan generasi yang up-ageing karena mereka tumbuh lebih cepat.

                       The  World  Health  Organisation  (WHO)  memperkirakan  bahwa  anak  memulai
                       pubertas  tiga  bulan  lebih  cepat  pada  setiap  dekade.  Mereka  juga  masuk  sekolah

                       lebih  cepat,  terekspos  pasar  lebih  muda  sehingga  mereka  merupakan  konsumen

                       terbesar  jika  dibandingkan  dengan  anak  sebelumnya.  Generasi  Z  merupakan
                       generasi yang memiliki literasi digital yang baik, dapat pindah tugas dengan cepat

                       (multi-tasking)  mereka  hanya  memahami  wireless,  hyperlinked,  user-generated
                       world dan menggunakan klik untuk memperoleh teknologi.


                       Dari uraian diatas tampak jelas bahwa betapa penting kedudukan bimbingan dan
                       konseling  dalam  sistem  persekolahan,  sehingga  diperlukan  personel  yang  dapat

                       menyelenggarakan  layanan  secara  kompeten  dan  profesional,  yang  memenuhi

                       standar  kompetensi  dan  kualifikasi  konselor,  seperti  yang  tertuang  dalam
                       Permendiknas  No.  27  Tahun  2008  tentang  kompetensi  yang  dibutuhkan  dalam

                       melaksanakan  tugas-tugas  sebagai  konselor  di  sekolah.    Kompetensi  dan  tugas-

                       tugas profesional tersebut  adalah:
                        1.  merancang,  melaksanakan,  mengadministrasikan,  dan  memanfaatkan  hasil

                            asesmen untuk pengembangan program bimbingan dan konseling;

                        2.  merancang program bimbingan dan konseling beserta perangkat layanannya,
                            yaitu  rencana  layanan  bimbingan  (RPL)  bimbingan  klasikal,  bimbingan

                            kelompok,  konseling  individual,  konseling  kelompok,  konsultasi,  kunjungan
                            rumah dalam bentuk layanan individual, kelompok kecil atau kelompok besar;

                        3.  mengimplementasikan  program  bimbingan  dan  konseling  dan  layanan-

                            layanannya;
                        4.  menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling; dan

                        5.  melakukan penelitian dalam bimbingan dan konseling.



                                                             14
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19