Page 14 - Prosiding FGD TL Indeks Reputasi
P. 14

12




           Masukan dari Pakar

               Emilia Bassar
               (Akademisi bidang public relations dan founder Center for Public Relations, Outreach and
               Communication (CPROCOM))



























               Menurut Emilia Bassar, di Indonesia belum ada pengukuran indeks reputasi sektor publik
               yang bisa diacu. Namun jika dilihat dari  The  Reputation  of  100  Major  Brands  di US, ada
               tiga pilar kunci yang bisa dinilai. Pertama karakter, yang dinilai seperti institutional culture,
               ethic, kepatuhan terhadap regulasi. Kedua  trajectory bagaimana  brand bertumbuh dan

               berkembang, bagaimana visi kedepannya, bagaimana inovasi dan kualitas produk dan
               servisnya. Ketiga, trust yaitu seberapa jauh kepercayaan konsumen atas brand.


               Reputasi sangat penting bagi BPKP karena dapat membangun kepercayaan karyawan,
               pelanggan, dan  stakeholders utama; meningkatkan kepercayaan publik pada produk dan
               layanan organisasi; menjaga tim kerja yang kuat; menarik minat publik yang ingin bekerja di

               BPKP; mempengaruhi hasil kegiatan komunikasi organisasi; dan membuat pelanggan atau
               stakeholders lainnya menjadi brand ambassador.

               Strategi  membangun  reputasi  lembaga  pemerintah  dimulai  dari  riset,  kemudian  analisis

               situasi, pemetaan isu dan pemangku kepentingan, strategi reputasi, evaluasi, implementasi,
               dan evaluasi. Dalam menganalisis situasi, di lembaga pemerintah banyak terkait dengan
               aspek atau faktor politik, regulasi, kebijakan, governance, tata Kelola. Oleh karena itu selain
               menggunakan  SWOT kita juga bisa menggunakan metode  PEST/PESTLE yaitu  Political,

               Economic, Social, Technological, Legal, Environmental.

               Penilaian reputasi sifatnya dinamis, untuk mendapatkan responden yang  clear harus
               dilakukan pemetaan stakeholders berbasis riset. Analisis situasi, pemetaan isu, dan pemangku

               kepentingan menjadi landasan yang sangat penting. Saat BPKP melaksanakan pengelolaan
               stakeholders, proses ini sangat berkaitan dengan pengelolaan isu. Data-data yang diperoleh
               dari berbagai sumber misalnya laporan/dokumen, FGD, PPID, dapat diidentifikasi isu-isunya

               sebagai bahan  mapping  stakeholders BPKP yang sesungguhnya. Pemetaan ini harus di
               state dengan clear. Presiden, K/L, pemerintah daerah, dan BUMN adalah stakeholders BPKP.
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19