Page 37 - TEORI DAN PRAKTIK BK KELOMPOK
P. 37
8. Asas Keterpaduan. Keterpaduan merupakan asas yang mengharapkan adanya
hubungan yang harmonis, saling melengkapi dan mensuport. Dalam hal ini,
kerjasam dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan
bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan
sebaik baiknya.
9. Asas Kenormatifan. Asas kenormatifan yaitu asas yang menekankan kepada
hal-hal yang bersifat normative dan tidak melanggar hokum, norma dan nilai
yang berlaku secara umum di masyarakat.
10. Asas Keahlian. Asas keahlian yaitu asa yang menghendaki agar layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah
professional.
11. Asas Alih Tangan Kasus. Asas alih tangan kasus yaitu asas yang
menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan
bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan
peserta didik (klien) kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang
lebih ahli.
12. Asas Tut Wuri Handayani. Asas tut wuri Handayani yaitu asas yang
menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan
dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman),
menembangakan keteladanan dan memberikan rangsangan dan dorongan
kepada anggota kelompok untuk maju.
Berikut ini penjelasan dari beberapa ahli mengenai asas dalam bimbingan
kelompok. Tohirin (2013: 80-86) asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan,
kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan,
keahlian, alih tangan dan tut wuri handayani. Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan
(2014: 22-24) mengemukakan azaz dari bimbingan kelompok yaitu kerahasiaan,
sukarela, terbuka, kegiatan, mandiri, kini, dinamis, terpadu, harmonis, ahli, alih
tangan kasus dan tut wuri handayani.
Menurut Nartoyo (2014) dalam kegiatan bimbingan kelompok ada beberapa
asas sebagai pedoman dalam pelaksanaannya, yaitu asas kerahasiaan, asas
kesukarelaan, asas keterbukaan, asas kekinian, asas kemandirian, asas kegiatan,
asas kedinamisan dan asas kenormatifan.
33