Page 68 - Dasar Dasar Ilmu Pendidikan
P. 68
pendidikan harus memberikan ruang dialog, mengajarkan berpikir
kritis sekaligus menghargai keragaman peserta didik. Dalam konteks
ini, pendidikan demokratis bertujuan memberdayakan individu dalam
masyarakat pluralis.
Terdapat sejumlah aspek yang melandasi asas demokrasi dalam
pendidikan, yaitu inklusi, kesetaraan dan partisipasi. Inklusi dalam
pendidikan, mengacu pada pendekatan yang memastikan semua
siswa, tanpa terkecuali, memiliki akses sama terhadap pendidikan.
Menurut Haidar Bagir (2020: 134), pendidikan inklusif merupakan
landasan utama dalam membangun masyarakat demokratis, di mana
setiap individu, terlepas latar belakang sosial, ekonomi dan
kemampuannya, memiliki hak sama untuk belajar dan berkembang.
Melalui pendidikan inklusif, tegasnya, semua siswa diberikan
kesempatan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, yang
menguntungkan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Selanjutnya, kesetaraan menekankan pada perlakuan adil dan
setara bagi semua peserta didik. Perihal ini, Langgulung (2021: 99)
menekankan, bahwa pendidikan harus memberikan kesempatan sama
pada semua siswa, untuk mengakses sumber daya pendidikan tanpa
diskriminasi atau bias. Kesetaraan tidak hanya mencakup aspek fisik,
akses terhadap fasilitas pendidikan, tetapi juga aspek psikologis
dimana semua siswa merasa dihargai dan didukung dalam proses
pembelajaran. Adapun partisipasi siswa dalam proses pendidikan, itu
merupakan elemen kunci asas demokrasi. Menurut Naquib Alatas
(2019: 87), aspek keterlibatan siswa dalam pengambilan keputusan
pendidikan, adalah cara efektif mengembangkan rasa tanggung jawab
dan kepemilikan. Ketika siswa memiliki peran dalam pendidikan,
mereka cenderung terlibat dan termotivasi untuk belajar. Partisipasi
siswa dalam lingkungan pendidikan, menumbuhkan keterampilan
sosial penting seperti kolaborasi dan komunikasi dalam diri siswa.
Tentang ini, Ibn Miskawaih (2018: 145) menegaskan, bahwa
Ir. Ahmad Jubaeli, M.Pd. 58

