Page 123 - SEJARAH NASIONAL INDONESIA KELAS XI SEMESTER 1
P. 123

3)    kedua pihak akan melindungi para pedagang dan orang-orang yang
                            sedang melakukan perjalanan.
                       4)    Secara bertahap Belanda akan melarang praktik adu ayam.


                       » Coba perhatikan secara kritis, apa makna perjanjian Padang itu
                            bagi Belanda lalu kaitkan dengan peristiwa tahun 1825 – 1830
                            di Jawa. Inilah strategi Belanda dalam memenangkan perang
                            di berbagai daerah. Perang Padri fase ke-2 ini dapat dikatakan
                            sebagai fase peredaan.



                       c) Fase ketiga (1830 – 1837/1838)

                       Nah, tentu kamu sudah menemukan jawaban peristiwa tahun 1825-1830 di
                       Jawa. Peristiwa itu adalah Perang Diponegoro. Setelah Perang Diponegoro
                       berakhir  pada tahun  1830, semua kekuatan Belanda dikonsentrasikan  ke
                       Sumatera Barat untuk menghadapi  perlawanan kaum Padri. Dimulailah
                       Perang Padri fase ketiga.


                       Pada pertempuran fase ketiga ini kaum Padri mulai mendapatkan simpati
                       dari kaum Adat. Dengan demikian, kekuatan para pejuang di Sumatera Barat
                       meningkat. Orang-orang Padri yang mendapatkan dukungan kaum Adat itu
                       bergerak ke pos-pos tentara Belanda. Kaum Padri dari Bukit Kamang berhasil
                       memutuskan sarana komunikasi antara benteng Belanda di Tanjung Alam
                       dan Bukittinggi.  Tindakan  kaum Padri itu dijadikan  alasan  Belanda  untuk
                       menyerang Koto Tuo di Ampek Angkek yang dipimpin  Gillavary, Belanda
                       juga membangun benteng pertahanan dari Ampang Gadang sampai ke
                       Biaro. Batang Gadis,  sebuah  nagari  yang memiliki  posisi  sangat  strategis
                       terletak antara Tanjung Alam dan Batu Sangkar juga diduduki. Pada tahun
                       1831  Gillavary digantikan  oleh  Jacob Elout. Elout  ini  telah mendapatkan
                       pesan dari Gubernur Jenderal Van den Bosch agar melaksanakan serangan
                       besar-besaran terhadap kaum Padri.

                       Elout segera mengerahkan pasukannya untuk menguasai beberapa nagari,
                       seperti Manggung dan Naras. Termasuk daerah Batipuh. Setelah menguasai
                       Batipuh, serangan Belanda ditujukan ke Benteng Marapalam. Benteng ini
                       merupakan kunci untuk dapat menguasai Lintau. Karena bantuan dua orang
                       Padri yang berkhianat dengan menunjukkan jalan menuju benteng kepada
                       Belanda, maka pada Agustus 1831 Belanda dapat menguasai Benteng
                       Marapalam tersebut. Dengan jatuhnya benteng ini maka beberapa nagari di
                       sekitarnya ikut menyerah.



                                                                                          115
                                                                             Sejarah Indonesia
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128