Page 124 - SEJARAH NASIONAL INDONESIA KELAS XI SEMESTER 1
P. 124

Seiring  dengan datangnya  bantuan  pasukan  dari Jawa pada tahun  1832
                 maka Belanda semakin ofensif terhadap kekuatan kaum Padri di berbagai
                 daerah.  Pasukan  yang datang dari Jawa  itu antara lain pasukan legium
                 Sentot Ali Basah Prawirodirjo dengan 300 prajurit bersenjata. Tahun 1833
                 kekuatan Belanda sudah begitu besar. Dengan kekuatan yang berlipat ganda
                 Belanda melakukan penyerangan terhadap pos-pos pertahanan kaum Padri.
                 Di Banuhampu, Kamang, Guguk Sigandang,  Tanjung Alam, Sungai Puar,
                 Candung dan beberapa nagari di Agam.

                 Dalam catatan sejarah kolonial penyerangan di berbagai tempat itu,
                 penyerangan terhadap Guguk Sigandang merupakan catatan hitam karena
                 disertai dengan penyembelihan  dan penyincangan terhadap tokoh-tokoh
                 dan pasukan kaum Padri. Bahkan terhadap mereka yang dicurigai sebagai
                 pendukung Padri. Pada waktu penyerbuan Kamang, pasukan Belanda dapat
                 mendapat perlawanan sengit, bahkan 100 orang pasukan Belanda termasuk
                 perwira terbunuh. Baru hari berikutnya dengan mengerahkan kekuatannya,
                 Belanda  dapat  menguasai  Kamang. Dalam serangkaian  pertempuran  itu
                 banyak kaum Padri telah menjadi korban, termasuk tokoh Tuanku Nan
                 Cerdik dapat ditangkap.


                 Di samping strategi militer, setelah Van den Bosch berkunjung ke Sumatera
                 Barat, diterapkan strategi winning the heart kepada masyarakat. Pajak pasar
                 dan berbagai jenis pajak mulai dihapuskan.  Penghulu yang kehilangan
                 penghasilan akibat penghapusan pajak diberi gaji 25-30 gulden. Para kuli
                 yang bekerja untuk pemerintah Belanda juga diberi gaji 50 sen sehari.

                 Komandan militer untuk wilayah pesisir barat Sumatera Cornelis Pieter Jacob
                 Elout digantikan oleh E. Francis. Selanjutnya Belanda tidak akan mencampuri
                 urusan pemerintahan tradisional di Minangkabau. Sebagai upaya gencatan
                 senjata pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan Plakat Panjang. Plakat
                 Panjang adalah pernyataan atau janji khidmat yang isinya tidak akan ada
                 lagi peperangan antara Belanda dan kaum Padri. Setelah pengumuman
                 Plakat Panjang ini kemudian Belanda mulai menawarkan perdamaian kepada
                 para pemimpin Padri. Dengan kebijakan baru itu beberapa tokoh Padri
                 dikontak oleh Belanda dalam rangka mencapai perdamaian. Beberapa tokoh
                 memenuhi ajakan Belanda untuk berdamai.

                 Sementara  para  pejuang yang  begitu mencintai kemerdekaan bumi
                 Minangkabau  terus melanjutkan  perlawanan. Setelah kekuatan pasukan
                 Tuanku Nan Cerdik dapat dihancurkan, pertahanan terakhir perjuangan





                 116    Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK                                   Semester 1
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129