Page 34 - Panduan Mentoring Islam STPN 2021
P. 34
religious atau naturalier religiosa. Fitrah inilah yang menjadi daya
pendorong pertama untuk mengenal dan mendapatkan Allah swt.
Adapun yang dimaksud dengan fitrah Allah adalah ciptaan Allah. Allah
menciptakan manusia disertai dengan berbagai macam naluri, termasuk di
dalamnya naluri bertuhan, naluri beragama, yaitu agama tauhid. Kalau ada
manusia yang tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Mereka
tidak beragama tauhid karena pengaruh lingkungan (Depag RI, al-Quran
dan terjemahnya: 645). Ali Issa Othman menjelaskan bahwa arti fitrah tidak
lain adalah inti dari sifat alami manusia, yang secara alami pula ingin
mengetahui dan mengenal Allah swt (Ali Issa Othman, Manusia Menurut al-
Ghazali: 28). Sementara Yasien Muhammad menerangkan bahwa, karena
fitrah allah dimasukan dalam jiwa manusia maka manusia terlahir dalam
keadaan dimana tauhid menyatu dengan fitrah. Karena tauhid menyatu
dengan fitrah manusia maka para nabi datang untuk mengingatkan
manusia pada fitrahnya dan untuk membimbingnya kepada tauhid yang
menyatu dengan sifat dasarnya (Yasien Muhammad: 21). Ali bin Abi Thalib
ra menyatakan bahwa para nabiyullah diutus untuk mengingatkan manusia
kepada perjanjian yang telah diikat oleh fitrah mereka, yang kelak mereka
akan dituntut untuk memenuhi perjanjian tersebut. Perjanjian itu tidak
tercatat di atas kertas, tidak pula diucapkan oleh lidah, melainkan terukir
dengan pena allah dipermukaan kalbu dan lubuk fitrah manusia, di atas
permukaan hati nurani serta di kedalaman perasaan batiniah.
Fitrah bertuhan inilah yang oleh Danah Zohar dan Ian Marshall dinamakan
God Spot atau titik Tuhan (Danah Zohar & Ian Marshall, SQ: Spiritual
Intelegence – The Ultimate Intelegence, 2000: 79). Fitrah ini gejalanya secara
universal dapat diamati cukup signifikan di sepanjang sejarah perjalanan
hidup manusia. Dan fitrah bertuhan ini akan semakin bertambah jelas bila
dikaji lewat kajian filsafat, suatu kajian yang didasarkan pada pemikiran
yang kritis, radikal, koheren, spekulatif, rasional lagi konprehensif untuk
mendapatkan apa yang disebut hakekat.
2. Dalil Aqli
Fitrah bertuhan dalam arti keinginan untuk mengetahui dan mengenal
Allah, yang kemudian didukung oleh akal fikiran yang kritis dan radikal
akan melahirkan kegairahan yang luar biasa untuk menatap dan menguak
ayat-ayat Allah yang tergelar dalam jagad raya. (QS Fushilat (41): 53, al-
Ghasyiah (88): 17-22, al-Waqi’ah (56): 63-65, 68-72, al-Mulk (67): 30, al-
Anbiya (21): 30-33). Renungan manusia dengan menggunakan akal fikiran
yang kritis disertai dengan pengamatan intuisi yang halus dan tajam pasti
akan membuahkan hasil semakin bertambah kuat keyakinannya (belief)
bahwa sesunggunya jagat raya beserta seluruh isinya ini adalah makhluk
Panduan Kerohanian Islam STPN | 33