Page 49 - IHPD_Sulbar0504_cap
P. 49

Berdasarkan tabel tersebut terdapat beberapa temuan signifikan sebagaimana terdapat pada
                        gambar berikut:



                           Gambar  4.1 Temuan Signifikan dalam Pemeriksaan Kepatuhan Penanganan
                                                      Pandemi COVID-19


                                      Pengadaan barang dan jasa terkait penanganan pandemi COVID-19
                                                        tidak sesuai ketentuan

                                          Pembayaran belanja insentif tenaga kesehatan tidak sesuai
                                                             ketentuan

                                       Pengelolaan data DTKS dan non-DTKS belum optimal dan tidak
                                                      dapat diyakini validitasnya

                                         Refocusing dan realokasi APBD dalam penanganan pandemi
                                           COVID-19 belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan

                                        Penatausahaan dan pengelolaan sumbangan pihak ketiga dalam
                                           penanganan pandemi COVID-19 tidak sesuai ketentuan

                                           Penetapan kebijakan perencanaan program dan kegiatan
                                        penanganan dampak ekonomi terkait COVID-19 tidak optimal

                        Temuan signifikan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
                    1.  Kelebihan  Pembayaran  Selain  Kekurangan  Volume  Pekerjaan  dan/atau  barang
                        Terkait Penanganan Pandemi COVID-19

                        Dalam penanganan pandemi COVID-19, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten
                        Majene, dan Kabupaten Mamasa telah melakukan pengadaan barang dan jasa. Berdasarkan
                        hasil  pemeriksaan  atas  pengadaan  barang  dan  jasa  ditemukan  adanya  kelebihan
                        pembayaran  sebesar  Rp65.595.790,00  dan  kelebihan  pembayaran  pajak  PPN  sebesar
                        Rp524.753.818,18, dengan rincian sebagai berikut:

                        a.   Terdapat  Kesalahan  Perhitungan  Harga  oleh  Penyedia  Barang  atas  Lima  Paket
                             Pekerjaan di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat sebesar Rp58.255.790,00.
                             Kesalahan  perhitungan  terjadi  karena  adanya  kesalahan  formula  perhitungan
                             keuntungan  Penyedia  menghitung  keuntungan  dengan  mengalikan  persentase
                             keuntungan  dengan  harga  jual.  Seharusnya  keuntungan  dihitung  dari  persentase
                             keuntungan dikalikan dengan harga produksinya.
                        b.   Belanja Tidak Terduga pada RSUD Provinsi Sulawesi Barat Tidak Sesuai Ketentuan
                             Senilai Rp7.340.000,00. Hasil pemeriksaan terhadap biaya penginapan tenaga medis
                             karantina dan pembelian personal computer (PC) diketahui bahwa terdapat selisih
                             antara  penagihan  dan  catatan  penjualan  harian  bulan  Mei  2020  sebesar
                             Rp5.200.000,00. Sedangkan untuk pembelian PC diketahui bahwa terdapat selisih
                             nilai antara bukti pertanggungjawaban yang dibuat oleh RSUD dengan empat sales
                             invoice HND Computer yaitu sebesar Rp2.140.000,00.
                        c.   Kelebihan  Pembayaran  atas  Pengadaan  Barang/Jasa  Sebesar  Rp524.753.818,18.
                             Hasil  pemeriksaan  secara  uji  petik  menunjukkan  bahwa  terdapat  kelebihan
                             pembayaran berupa PPN pada BPPD Kabupaten Mamasa sebesar Rp490.993.181,81





                                                     Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Daerah – BPK Provinsi Sulawesi Barat I 40
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54