Page 37 - MAJALAH DIGITAL LENTERA ILMU
P. 37
“Apa itu boled, Bu?”tanyaku tak mengerti. “Tambahkan rajangan gula merah ke dalam
bumbu tadi. Aduk-aduk lagi hingga antara
“Boled adalah istilah masyarakat Paninggaran bumbu, gula merah, dan krupuk usek menyatu
untuk nama pati singkong.” betul.”
“Terus, prosesnya bagaimana lagi, Bu?”masih “Lalu?”nyaliku makin menggelora.
tanyaku.
“Bila krupuk telah terlihat coklat dan telah
“Seterusnya,”jawab ibu. “Irisan boled berasa pedas, gurih, lagi manis. Angkat
dikeringkan di bawah sinar matahari.” krupuk dari wajan! Krupuk yang sudah siap
disantap sebagai cemilan inilah yang
“Terus, Bu?”,aku makin penasaran.
dinamakan usek krenyes.”
“Setelah irisan boled benar-benar
kering,”lanjut ibu. “Lantas digoreng sangan Aku mengangguk. Mengerti.
dengan pemanas pasir kali.” “Bagaimana rasa usek krenyes tadi, Bu?”lagi-
“Apa itu sangan, Bu?” lagi aku bertanya.
“Rasanya? Huuuuh...!”ibu mengacungkan
“Sangan adalah kuali atau wajan yang terbuat
dari tanah liat.” jempol memancing rasa ingin tahuku.“Ya gurih,
ya manis, ya pedas, semua terasa nikmat,
“Kok tidak digoreng dengan minyak gurih, Bu?” Indri. Yang pasti kau akan ketagihan bila telah
merasakan cemilan ini. Kau tentu ingin Ibu
“Tidak, Indri. Namanya saja krupuk usek. belikan bukan?”
Matangnya bila diusek-usekkan ke dalam
pasir kali yang bersuhu tinggi.” “Ya jelas dong, Bu,”jawabku penuh harap.
Manja.
“Oh, begitu, Bu?”tanyaku keheranan. Saat itu
aku baru tahu, kalau pasir yang dipanaskan “Baik. Nanti sebelum tiba di rumah Nenek,”ujar
bisa untuk mematangkan krupuk usek. “Kok ibu yang ditujukan untuk ayah. “Kita mampir
bisa begitu, ya?” tanyaku dalam hati. dulu ke pasar Paninggaran, Yah.”
“Seterusnya, Bu?”masih tanyaku lagi. “Mau apa?”sahut ayah pura-pura tidak
mendengar perbincanganku dengan ibu.
“Setelah diangkat dari sangan,”jawab ibu lebih
lanjut. “Siapkan wajan aluminium yang dituangi “Beli usek krenyes untuk Indri.”
minyak goreng. Kemudian ambil bawang
merah, bawang putih, cabe rawit, cabe merah, “Baik, Bu,”sahut ayah dari belakang setir.
terasi, dan garam dapur secukupnya. Semua “Sanggup ya, Yah? Kasihan Indri, ya!”pintaku
ditumbuk sampai lembut. Lantas masukkan ke penuh harap.
dalam wajan aluminium yang minyaknya telah
mendidih benar.” “Ya, jelas sanggup dong. Demi anak semata
wayang, Ayah…”gurau ayah.
“Lantas?”tak bosan-bosan aku bertanya.
Mendengar kesanggupan ayah seperti itu, aku
“Masukkan krupuk usek ke dalam wajan. Aduk- melonjak-lonjak kegirangan.***
aduk terus hingga bumbunya merata. Jangan
lupa taburkan pula penyedap rasa
secukupnya.”
“Terus diapakan lagi, Bu? ”
Majalah Digital - Lentera Ilmu 36