Page 40 - MAJALAH DIGITAL LENTERA ILMU
P. 40
KARYA GURU
Cerita Anak
Burung Pipit yang Malang
Oleh: Kurniawati Rahayu
Pipit dan Kelinci pun bermain bersama. Mereka
Di sebuah kebun binatang hiduplah tampak riang gembira.
seekor burung pipit. Ia hidup bersama ibunya Tak terasa hari sudah menjelang sore.
yang sedang sakit. Pada suatu malam, ibunya Pipit kecil pun berpamitan untuk pulang ke
sudah tidak kuat lagi dan akhirnya mati. rumahnya. Pipit membawa makanan
Tinggallah burung pipit kecil itu sendirian. Pipit seperlunya ke rumah. Ia kembali ke dalam
kecil sedih dan meratapi kepergian ibunya. rumahnya yang ada di pohon beringin tengah
Sekarang ia hidup sendirian tanpa sanak hutan. Malam itu hujan turun dengan lebatnya,
saudara. Pipit ketakutan dan menangis di tengah
Pagi itu, ia terbang untuk mencari derasnya air hujan. Ia meratapi kenapa ia
makan. Di tengah hutan ia melihat induk kelinci sekarang hidup sebatang kara.
menyuapi anaknya. Ia menangis karena teringat Keesokan harinya, ia tak keluar dari
akan ibunya yang telah mati. Melihat Pipit sangkarnya. Rupanya Pipit sakit karena
menangis, Ibu Kelinci memanggil, “Hai, Pipit! kedinginan semalaman. Beberapa temannya
Kemarilah, Nak. Ayo, bermain bersama kami!” datang menjenguk. Ada si Pelatuk, ada si Semut,
Pipit kecil tersenyum dan mendekati mereka. ada si Gagak, dan ada pula si Lebah. Semua
datang menghibur Pipit. Pipit pun senang
Majalah Digital - Lentera Ilmu 39