Page 71 - Modul1Siswa
P. 71
cacar pada sistem pengirim pesan. Hormon didistribusikan oleh darah ke jaringan target di
seluruh tubuh, sehingga masalah terkait dengan disfungsi endokrin dapat tersebar luas.
1. Kelainan Pada Kelenjar Pituitari
a. Dwarfism Pituitari, melibatkan hormon pertumbuhan manusia, yakni hiposekresi hGH
selama masa pertumbuhan, sehingga dapat memperlambat pertumbuhan tulang,
lempeng epifisis menutup sebelum ketinggian normal tercapai (kerdil). Orang dewasa
yang kekurangan GH, cenderung mengalami pengurangan massa dan kekuatan otot,
serta penurunan densitas tulang, selain itu juga dapat meningkatkan risiko gagal
jantung. Pengobatan dalam kelainan ini, memerlukan pemberian hGH selama masa
pertumbuhan sebelum lempeng epifisis menutup.
b. Gigantisme, yaitu hipersekresi hGH selama masa pertumbuhan yang menyebabkan
peningkatan abnormal panjang tulang tanpa distorsi proporsi tubuh. Hipersekresi ini
paling sering disebabkan oleh tumor sel penghasil GH di hipofisis anterior. Semua
jaringan lunak ikut tumbuh sehingga proporsi tubuh normal dan dapat disembuhkan
melalui terapi pengangkatan tumor atau dengan obat penghambat efek GH.
c. Akromegali, merupakan hipersekresi hGH selama dewasa. Meskipun hGH tidak dapat
menghasilkan pemanjangan lebih lanjut dari tulang karena lempeng epifisis sudah
tertutup, tulang tangan, kaki, pipi, dan rahang menebal dan jaringan lain membesar.
Selain itu, kelopak mata, bibir, lidah, hidung membesar, dan kulit menebal dan
mengembangkan kerutan, terutama di dahi dan telapak kaki.
d. Diabetes Insipidus (DI), yaitu ketidakmampuan dalam sekresi ADH atau kerusakan pada
reseptor ADH. DI neurogenic terjadi akibat hiposekresi ADH, biasanya disebabkan oleh
tumor otak, trauma kepala, atau pembedahan otak yang merusak hipofisis posterior atau
hipotalamus. DI nefrogenik, ginjal tidak merespon terhadap ADH karena disfungsi
reseptor ADH atau kerusakan ginjal. Gejala umum DI yaitu ekskresi urin dalam jumlah
besar, yang mengakibatkan dehidrasi dan rasa haus.
2. Kelainan Kelenjar Tiroid
a. Hipotiroidisme, dapat terjadi karena kegagalan primer kelenjar tiroid itu sendiri,
defisiensi TRH, TSH maupun keduanya, ataupun karena kurangnya asupan iodium dari
makanan. Beberapa gejala hipotiroidisme yakni mengalami penurunan laju metabolic
basal, penurunan toleransi terhadap dingin, mengalami pertambahan berat berlebihan,
nadi yang lambat dan lemah, perlambatan refleks dan responsivitas mental (kurang
kesigapan, berbicara perlahan, dan penurunan daya ingat). Ciri hipotiroidisme pada saat
dewasa yaitu adanya edema (penumpukan cairan interstitial yang menyebabkan
jaringan wajah membengkak). Penderita hipotiroidisme sejak lahir akan timbul
kretinisme, yang menyebabkan keterbelakangan mental dan pertumbuhan tulang yang
terhambat.
b. Hipertiroidisme, yakni tubuh menghasilkan long-acting thyroid stimulator (LATS) yang
merupakan sebuah antibody dan sasarannya adalah reseptor TSH di sel tiroid. LATS
merangsang sekresi dan pertumbuhan tiroid, sehingga sekresi dan pertumbuhan tiroid
tidak dapat dikendalikan. Penyebab umum hipertiroidisme adalah penyakit Graves.
Kelainan ini meningkatkan laju metabolic basal dan produksi panas, sehingga
65