Page 67 - Modul1Siswa
P. 67
a. Korteks Adrenal
Korteks adrenal dibagi menjadi tiga zona, yang setiap zona memiliki perbedaan susunan
sel dan sekresi hormon steroidnya. Ketiga zona dari luar yakni zona glomerulosa, zona fasikulata
dan zona retikularis. Hormon yang dihasilkan oleh korteks adrenal yaitu hormon koertikosteroid
yang diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan struktur kimia dan fungsinya, sebagai
berikut:
1) Mineralkortikoid, dihasilkan oleh zona glomerulosa, terutama aldosterone yang
+
+
berfungsi dalam keseimbangan mineral khususnya keseimbangan Na dan K ;
membantu menyesuaikan tekanna darah dan volume dalam darah; mendorong ekskresi
ion hidrogen dalam urin, sehingga dapat mencegah asidosis dengan pembuangan asam
dalam tubuh.
2) Glukokortikoid, dihasilkan oleh zona fasikulata, menghasilkan tiga glukokortikoid yaitu
kortisol, kortikosteron, dan kortison. Kortisol banyak bertanggungjawab atas aktivitas
glukokortikoid. Glukokortikoid memiliki fungsi utama yaitu mengatur metabolisme dan
ketahanan terhadap stress. Beberapa fungsi lain dari glukokortikoid yakni: a) Pemecahan
protein, sehingga meningkatkan pelepasan asam amino untuk sintesis protein baru atau
produksi ATP. b) Pembentukan glukosa (gluconeogenesis). c) Pemecahan trigliserida dan
pelepasan asam lemak (lipolysis). d) Ketahanan terhadap stress karena penambahan
glukosa untuk menghasilkan ATP, membuat pembuluh darah lebih sensitif terhadap zat
kimia yang menyempitkan pembuluh darah. e) Efek anti-inflamasi, dengan menghambat
sel darah putih yang berpartisipasi dalam respon inflamasi. f) Depresi respon imun,
untuk menghambat penolakan jaringan oleh sistem imun ketika menerima transplantasi
organ.
3) Gonadokortikoid (hormon seks), meliputi androgen dan estrogen, setara dengan hormon
yang dihasilkan oleh gonad. Estrogen berhubungan dengan hormon kelamin wanita
yang dihasilkan pula oleh ovarium dan plasenta, sedangkan androgen pada pria. Satu
androgen penting adalah testosteron, dihasilkan oleh testis. Androgen adrenal pada pria
biasanya sangat rendah sehingga efeknya tidak signifikan. Pada wanita, androgen
adrenal meningkatkan libido (dorongan seks) dan diubah menjadi estrogen apabila
sekresi estrogen ovari berkurang selama menopause. Androgen adrenal juga
merangsang pertumbuhan rambut pada ketiak dan kemaluan anak laki-laki maupun
perempuan, serta membantu pada percepatan pertumbuhan prapubertas (Soewolo,
2003; Mescher, 2011; Sherwood, 2011; Tortora & Derrickson, 2014).\
b. Medulla Adrenal
Medulla adrenal terdiri dari sel penghasil hormon yang disebut dengan sel kromafin
yang mengelilingi pembuluh darah besar. Dua hormon yang disintesis oleh medula adrenal
adalah epinefrin dan norepinefrin (NE) atau disebut juga dengan adrenalin dan noradrenalin.
Epinefrin, dihasilkan lebih banyak oleh medulla adrenal, yakni sekitar 80% sekresi total kelenjar.
Hormon medula adrenal mengintensifkan respons simpatik yang terjadi di bagian tubuh
lainnya, antara lain vasokontriksi pembuluh darah, hipertensi, peningkatan frekuensi jantung,
percepatan laju respirasi, pelebaran saluran respirasi, turunnya laju digesti, meningkatkan
61