Page 22 - Dalam Bingkai Kesabaran
P. 22
Kelompok empat menyiapkan minum dan buah-buahan.
Kelompok lima menata ruang kelas yang nanti digunakan
untuk acara makan bersama. Dibawah koordinator ibu wali
kelas di momen-momen seperti itu amat berkesan. Kami bisa
menjalin keakraban sesama teman dan juga bapak/ibu guru.
Disaat kami makan bersama, kami berbincang dengan ibu
Mu’tamiroh. Beliau sering menyelipkan beberapa nasehat
dan pesan. Agar kelak setelah lulus dari SMP, anak-anak tetap
belajar dan meraih cita-cita. Jangan sampai ada yang putus
sekolah. Besok kalau sudah kaya bisa mampu berqurban
seekor kambing atau malah ikut patungan seekor sapi.
Seekor sapi bisa untuk maksimal tujuh orang. Kata Bu
Mu’tamiroh, nanti hewan yang kita qurbankan akan
mengantar ketaqwaan kita kepada Allah. Bahkan bulu-bulu
hewan itu akan dihitung sebagai hitungan berapa besar
pahala kita.
Ibu Mu’tamiroh juga pernah bercerita tentang Kabil dan
Qabil. Putra nabi Adam a.s. yang disuruh mempersembahkan
sesuatu sebagai Qurban. Kabil memberikan barang miliknya
yang sudah jelek, sedangkan Qabil memberi barang yang
paling baik. Kemudian yang diterima adalah barang milik
Qabil. Cerita ini merupakan motivasi bagi murid-murid agar
kelak dirinya dimampukan untuk membeli hewan Qurban dan
dipersembahkan sebagai bukti ketakwaan. Sebagaimana
dituliskan dalam QS; Al Kautsar.
Selain itu kisah yang tidak akan lepas dari momen idul
Adha adalah kisah nabi Ibrahim dan putranya yang bernama
Ismail. Kisah tentang keshalehan bapak dengan putra yang
dicintainya.Seorang bapak yang mendapat perintah Allah
16 | Harini