Page 24 - Dalam Bingkai Kesabaran
P. 24
disaat dirinya mulai merasakan keletihan, Allah memunculkan
air di tempat Ismail menggerakkan kakinya. Allahu akbar... Siti
hajar tidak perlu susah-susah mencari lagi karena air itu ada di
dekat putranya. Air zam-zam ini menjadi rezeki baginya.
“Barangsiapa yang bertaqwa, Allah memberi rezeki dari
tempat yang tidak disangka-sangka.” QS: At Talaq: 3
Terakhir bu Mu’tamiroh memberi motivasi dan semangat
bahwa suatu hari nanti anak-anak harus bisa mengujungi
Baitullah untuk napak tilas jejak Siti hajar yang berlari-lari dari
bukit sofa ke Marwa. Dalam kegiatan haji ini disebut Sa’i.
Keinginan itu juga ada dalam hatiku waktu itu. Aku ingin
melakukan sa’i dan minum air zam-zam di Makkah Al
mukarrammah. Aku ingin melihat ka’bah. Aku pun ingin
melakukan ibadah haji. Tapi satu hal yang harus ku lakukan
terlebih dahulu. Aku harus banyak menimba ilmu. Ilmu agama
tentunya.
Bukankah ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi orang-
orang yang mampu? Pertanyaan itu muncul di hatiku. Tapi
aku harus punya keyakinan bahwa suatu hari nanti aku akan
mampu.
Kisah Bu Mu’tamiroh mengakhirii acara makan bersama.
Kami semua berbenah dan bersih-bersih kelas. Ruangan ini
akan kami pakai belajar esuk harinya. Jadi seusai acara pesta
di hari Idul adha masing-masing kelas bertanggung jawab
untuk membersihkannya. Aku dan teman-teman bisa
mencontoh jiwa kebersihan mbah Harjo. Kami berbagi tugas
menata kembali meja dan bangku, membersihkan alat-alat
masak dan alat makan kami sendiri-sendiri. Kami juga berbagi
dalam menyapu lantai dan mengepel. Kami pulang dan
18 | Harini