Page 28 - Dalam Bingkai Kesabaran
P. 28
Yang membuatku tidak nyaman karena bagianku selalu
mendapat soal yang sulit. Soal yang mudah dan sedang
merupakan bagian teman-teman yang nilai ulangannya biasa
dapat enam dan tujuh. Sebenarnya ini merupakan tantangan.
Hal ini mendorongku untuk selalu berusaha untuk bisa. Aku
tidak akan bisa tidur jika ada soal yang belum bisa saya
kerjakan. Pernah saya tidur sampai larut malam. Kadang
mengerjakannya sambil menangis kalau kebetulan kakakku
tidak bisa membantu karena soalnya terlalu sulit.
Aku masih ingat satu hal. Waktu itu soal tentang jurusan
tiga angka. Soal cerita yang berisi tentang arah kapal
bergerak di laut dan berbelok ke arah sudut seratus tiga
puluh derajat. Aku benar-benar tidak tahu. Soal satu ini tidak
aku kerjakan. Sampai di sekolah teman-teman sudah ribut
mau pinjam buku PR.
“Bukumu dibawa siapa,Rin?” tanya salah seorang
temanku. “Di tas, kenapa?” Tanyaku balik.
“Lihat yang no 4.”
“Aku juga tidak bisa” jawabku, sambil membersihkan
bangku dengan kemucing.
“Yang benar?”
“Ngapain bohong? Tidak ada manfaatnya.”
“Pokoknya lihat dulu, aku mau nyocokin nomor yang
lain.” Temanku bersikeras untuk pinjam.
“Kita kerjakan no 4 bersama-sama, yuk!” Ajakku.
“Aku dah pusing. Tidak mau..” jawabnya.
“Ya udah. Ku mau ngerjain sendiri.” Aku keluarkan buku
PR dan buku paket matematika. Kulirik teman sebangkuku
juga mengeluarkan bukunya. Sesekali teman itu mengintip
22 | Harini