Page 61 - Dalam Bingkai Kesabaran
P. 61
ditakutkan? Mungkin kami dituduh membawa misi tertentu.
Dan akan menyebarkan paham tertentu. Dosen kami
menyerahkan keputusan kepada kami. Mau ikut aturan atau
ikut PPL tahun depan. Karena pihak ketua program jurusan
Diploma sedang mengajukan masalah ini ke fakultas. Teman-
teman yang dari jurusan MIPA memilih mundur. Mereka ikut
PPL tahun depan.
Aku semakin gelisah. Aku tidak mungkin mengikuti
teman-teman yang mundur. Aku tidak mau mengecewakan
kakakku. Kalau mundur, aku harus membayar biaya satu
semester lagi. Aku sudah berharap akan lulus tahun ini. PPL
dilakukan di semester lima. Aku tinggal menyelesaikan satu
semester lagi. Kalau mundur???
Di jurusan Bahasa Inggris ada aku dan Rida yang ingin
tetap mempertahankan kerudung. Temanku dari Jombang ini
mencoba menawarkan solusi. Kami PPL di SMA yang
berbeda. Rida sudah berdiskusi dengan guru pembimbing di
SMAnya. Beliau mengijinkan. Rida menggunakan kerudung
daleman yang dimodifikasi. Aku ikut beli satu dan kucoba
akan kupakai ketika menemui bu Sulastri Pamong di SMA ku.
Pertamakali menemui ibu Sulastri, beliau terkesan tidak
begitu ramah. Beliau memang disiplin dari dulu. Patuh pada
aturan. Ketika aku menemuinya masih memakai kerudung
lebar segi empat, beliau menyarankan agar aku konsultasi
dengan pembimbing.
“Anda sudah mengerti peraturan untuk cara berpakaian
kan? Kami tidak bermaksud mempersulit. Kami berusaha
mengikuti peraturan.” Bu Sulastri berbicara dengan tenang.
Masih seperti dulu. Lembut namun tegas.
Dalam Bingkai Kesabaran | 55