Page 12 - Edelweis Bayan_Neat
P. 12
Kan tetapi wanita mana pun di negeriku
يدلب يف ةأ�رم� يأ� نكل
Jika ia mencintai seorang lelaki
لاجر تْبحأ� �ذإ�
Niscaya dirajam oleh 50 batu
رجح نيسمخب ىمرت
4
Kala cintaku pupus
بحل� يف تْطَقُس انأ� نيح
Berubah
. . تريغت
Berubahlah Kerajaan Tuhan
برل� ةكلمم تريغت
Kegelapan menyelimuti mantelku
يفطَعَم يف ماني ىجدل� راص
Dan, matahari terbit dari Barat
برغل� نم سمشل� قرشتو
5
Duhai Tuhan, hatiku tak lagi cukup
ايفاك دعَي مل يبلقَ بر اي
أ
ايندل� لداعَت ...اهبحأ� نم نلا Karena yang mencintainya... Seisi dunia
Maka letakkanlah di dadaku seorang selainnya
هريغ �دح�و يردصب عضف
Yang ia berada di semesta dunia
ايندل� ةحاسم يف نوكي
Pada syair di atas terdapat ungkapan tasybih yang tanpa menyebutkan wajah syabah pun telah
mengundang khayal tentang indahnya arti cinta. Yakni pada redaksi
Cinta itu duhai sayang
يتبيبح اي بحل�
Ialah sajak indah yang tertulis di bulan
رمقُل� ىلع ةبوتكم ةليمج ةديصقَ
Tapi di sisi lain dengan tidak disebutkan wajah syabahnya justru menjadi lebih mubalaghah kare�
na mengundang berbagai khayal dan tafsir. Karena itu dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan
istilah Simile terbuka. Terbuka pada banyak tafsir wajah syabah yang tentu tidak jauh dari konteks.
Dalam contoh di atas, penafsiran cinta tidak akan jauh sebagai sebuah keindahan sebagaimana konteks
10 Buku Ajar Edelweis Bayan