Page 20 - Edelweis Bayan_Neat
P. 20

Malam yang tak berbintang
          Pasti tak kekal
          Siang hari yang dingin juga tak kekal
          Kamu yang sedang bimbang duduklah disitu
          Tinggalkan yang kemarin, jangan disimpan

          Tinggalkan yang kemarin, jangan disimpan


          Bunga kayu di beranda
          Warnanya mulai memudar


          Malam yang tak berbintang
          Pasti tak kekal

          Siang hari yang dingin juga tak kekal
          Tinggalkan yang kemarin


          Di beranda

                 Pada lagu di atas, bung Iwan mencoba menghibur hati orang yang mengalami pengalaman
          buruk di masa lalu agar tetap optimis. Dalam arti kata lain “yang lalu biarlah berlalu”, tapi dengan
          mengibaratkan pada keadaan alam semesta. Jika dinarasikan, beliau ingin mengatakan bahwa:

          “malam yang tak berbintang maupun siang yang dingin itu ada. Tapi dua keadaan itu hanya sementara,
          suatu saat malam akan kembali berbintang dan siang yang hangat pun akan tiba. Bahkan bunga kayu
          yang indah merah merekah dan putih suci sekalipun warnanya akan memudar seiring berjalannya wak�
          tu. Semua ada masanya, keburukan maupun keindahan tidaklah abadi dalam hidup Kita.”


                 Adapun secara definitif, istilah tasybih dhimni berpatokan sebagai berikut:

           بيكرتل� يف ناحملي لب ،ةفورعَمل� هيبشتل� روص نم ةروص يف هب هبشمل�و هبشمل� هيف عضوي لا هيبشت
          “Tasybih yang tidak diletakkan padanya musyabbah dan musyabbah bih dalam bentuk-bentuk tasyb�
                             ih yang biasa, tapi keduanya disiratkan pada susunan kalam”
          Dalam Balaghatul Wadhihah dijelaskan secara lebih lengkap bahwa tujuan dari jenis tasybih ini ialah:

                                   نكمم هبشمل� ىلإ� دنسأ� يذل� مكحل� نأ� ديفيل
                      “menunjukkan sangat mungkinnya pernyataan pada musyabbah itu terjadi.”
                 Kemungkinan terjadinya itu dibuktikan melalui musyabbah bih yang berupa analogi peristiwa
          atau kejadian yang memiliki kesamaan sifat dan ciri dengan musyabbah. Hanya saja berbeda dengan
          tasybih tamtsil yang bisa diketahui tharafainnya secara sekilas melalui adat syabah. Juga berbeda den�






             18      Buku Ajar Edelweis Bayan
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25