Page 12 - Sinar Tani Edisi 4092
P. 12
12 Edisi 25 Juni - 1 Juli 2025 | No. 4092 Tahun LV
Mengembalikan Kejayaan
Swasembada Bawang Putih,
Mungkinkah?
Pernah berjaya sebagai negara swasembada
bawang putih di era 1990an, Indonesia kini bersiap
menggapai kembali. Dengan dukungan teknologi
digital, inovasi pertanian presisi, dan petani
yang tetap setia menanam di tengah tantangan
membuat swasembada bukan hal yang mustahil.
agi petani di Tanah bagus. Bah kan mampu memenuhi
Air, budidaya bawang hampir 85 persen kebutuhan
putih sebenarnya tak nasional. Kemudian menurun sejak Direktur Sayuran dan Tanaman pengolahan tanah harus dimulai
asing. Melihat history krisis moneter dan ada kesepakatan Obat, Direktorat Jenderal Horti dengan pengecekan pH yang ideal
Bbawang putih nasi onal, dengan IMF, sehingga akhirnya kultura Kementerian Pertanian, Andi antara 5,5 7, kemudian dilakukan
sebetulnya tahun 1993-1996 produksi bawang putih impor banyak masuk Muhammad Idil Fitri menjelaskan, pengapuran menggunakan dolomit
bawang putih Indonesia cukup ke Indonesia. potensi Indonesia untuk kembali atau kaptan sebanyak 2 ton/ha.
swasembada sangat besar. Ia digemburkan lalu dicampur
Dikatakan, tanah yang sudah
menyebutkan bahwa lahan yang
Teknologi memiliki potensi untuk ditanami dengan pupuk kandang sapi atau
bawang putih mencapai 1,5 juta
ayam. Selanjutnya, pupuk dasar
INA Agro-Garlic hektar (ha). seperti SP-36 ditambahkan 15 hari
Saat ini ia mengakui, realisasi
sebelum tanam. Pemilihan benih
produksi masih sangat terbatas. Untuk
juga menjadi faktor penting. Ciriciri
itu, pembenahan sistem budidaya,
penguatan benih, serta pengelolaan benih unggul yang sehat dan tidak
keropos, berumur 6–8 bulan, serta
data spasial menjadi langkah yang memiliki ukuran siung besar akan
tengah diupayakan. “Dengan memberikan hasil yang lebih optimal.
pemanfaatan teknologi, penerapan Sobir mengingatkan, sebelum
budidaya yang benar kita ditantang tanam, benih perlu direndam dengan
untuk meningkatkan produktivitas larutan PGPR agar tumbuh lebih
hingga 20 ton/ha,” ujarnya. baik. Setelah penanaman, perawatan
Hingga kini, sudah tercatat lebih dilakukan secara rutin. Penyulaman
dari 4.700 ha lahan yang tersebar di dilakukan untuk mengganti benih
11 kabupaten seperti Temanggung, yang tidak tumbuh. Pada masa
Wonosobo, Kendal, Bima, dan pertumbuhan awal, penyiraman dan
Lombok Timur. Selain itu, kegiatan pemupukan dilakukan sesuai fase,
wajib tanam nonAPBN pun mulai dengan jadwal pemupukan susulan
digencarkan. Saat ini lebih dari sebanyak lima kali.
1.000 ha lahan sedang dalam proses “Unsur hara seperti nitrogen,
pengembangan, khususnya untuk fosfor, kalium, dan kalsium sangat
musim tanam Mei–Juni 2025. berpengaruh terhadap kualitas
Karena itu, pemerintah men umbi. Kalsium, misalnya, terbukti
dorong kolaborasi berbagai pihak membuat umbi lebih keras dan
alah satu inovasi yang 39,25 ribu ton pada 2023,” ujarnya. agar produktivitas pertanian dapat tahan simpan, bahkan dibandingkan
mendukung peningkatan Penilaian dilakukan berdasarkan meningkat. Apalagi semangat dengan bawang putih impor yang
produksi bawang putih faktor statis seperti tekstur tanah, petani dalam menanam bawang kadar kalsiumnya lebih rendah,” jelas
datang dari IPB University, drainase, dan kemasaman, serta putih, menurut Andi, masih Prof. Sobir.
Skhususnya dari Sekolah faktor dinamis seperti curah cukup tinggi meskipun penuh Dalam pengendalian organisme
Sains Data, Matematika, dan hujan dan lama penyinaran. tantangan.”Pemerintah berencana pengganggu tumbuhan (OPT), Sobir
Informatika dengan teknologi Dalam penerapan, aplikasi ini memberikan apresiasi kepada mengatakan, harus dilakukan secara
kelompok tani atau petani yang
INA AgroGarlic. Aplikasi berbasis mengkategorikan lahan dalam berhasil menghasilkan produktivitas terpadu dengan prinsip ramah
lingkungan. Misalnya, penggunaan
Android dan web ini dapat empat tingkat kesesuaian yakni tertinggi,” katanya. perangkap likat untuk memantau
membantu penilaian kesesuaian sangat sesuai, cukup sesuai, sesuai hama serta aplikasi nematisida
lahan untuk bawang putih. marginal, dan tidak sesuai. Selain Budidaya Bawang Putih dan fungisida secara bijak sesuai
“Pengguna utamanya adalah itu, fitur dokumentasi lapangan Sementra itu Prof. Sobir, Guru kebutuhan. Penyiangan dilakukan
penyuluh pertanian lapangan (PPL), seperti foto kondisi tanaman dan Besar IPB University sekaligus hanya pada awal pertumbuhan,
peneliti, petugas dinas, dan tentu tanah turut mendukung akurasi pakar bawang putih nasional, karena akar bawang putih tergolong
saja para petani,” ujarnya Guru sistem. menyampaikan, secara umum dangkal dan mudah rusak bila
Besar IPB University, Prof. Imas Sistem ini kini mencakup data produktivitas bawang putih terganggu pada fase akhir.
Sukaesih Sitanggang dan timnya dari 17 kabupaten di provinsi Jawa Indonesia masih lebih tinggi Saat mendekati panen, ia meng
mengembangkan INA AgroGarlic Barat, Jawa Tengah, dan Jawa dibanding negaranegara Asia lain ingatkan, penyiraman dihentikan 20
seperti Filipina, Thailand, dan India.
saat seminar di Jakarta. Timur. Aplikasi juga menyediakan Namun, masih tertinggal dari China. hari sebelumnya untuk memperkuat
kualitas umbi. Panen dilakukan saat
INA AgroGarlic memiliki dua rekomendasi budidaya bawang “Di beberapa wilayah Indonesia, tiga perempat daun menguning,
komponen utama, yaitu sistem putih mulai dari pengolahan tanah, produktivitas bisa mencapai 23 dengan cara mencabut sambil
berbasis mobile untuk digunakan di pemupukan, hingga pengendalian hingga 26 ton/ha, seperti yang terjadi mencongkel perlahan agar umbi
lapangan, dan platform web untuk hama dan penyakit tanaman (OPT). di Tegal,” jelasnya. tidak rusak. ”Semua langkah ini
manajemen data yang lebih luas. “Ke depan, INA AgroGarlic akan Keberhasilan ini, lanjut Prof. dilakukan untuk menghasilkan
“Aplikasi ini hadir sebagai respons dikembangkan untuk komoditas Sobir, tidak lepas dari pengelolaan bawang putih yang tidak hanya
terhadap menurunnya produksi hortikultura lainnya seperti cabai, budidaya yang baik. Karena itu, petani produktif, tetapi juga berkualitas
nasional berdasarkan data BPS, dari jagung, kentang, dan bawang harus memperhatikan cara budidaya tinggi dan mampu disimpan lebih
45 ribu ton pada 2021 menjadi hanya merah,” tambahnya. Herman/Yul yang baik. Tahapan awal seperti lama,” tuturnya. Herman/Yul

