Page 13 - Sinar Tani Edisi 4092
P. 13
TERNAK Edisi 25 Juni - 1 Juli 2025 | No. 4092 Tahun LV 13
Aroma Tak Sedap
Harga Ayam di Pasar
Anomali harga ayam hidup di pasar menimbulkan
kecurigaan. Aroma tak sedap adanya permainan
pelaku usaha di pasar yang membuat harga ayam
hidup (livebird) berada di bawah Harga Patokan
Pemerintah (HPP). Jika dibiarkan, maka peternak
mandiri bisa gulung tikar.
ata Perhimpunan harga acuan ayam hidup di tingkat
Insan Perunggasan peternak sebesar Rp18 ribu/kg
Rakyat (PINSAR) untuk semua ukuran bobot panen.
Indonesia per 16 Juni Kebijakan itu, berlaku nasional mulai
2025, harga livebird 19 Juni 2025.
Ddi lapangan berkisar Direktur Jenderal Peternakan dan
Rp15 ribu hingga 17 ribu per kilogram. Kesehatan Hewan, Kementan, Agung
Padahal Harga Patokan Pemerintah Suganda, menegaskan, langkah ini
(HPP) di peternak berada dikisaran merupakan bagian dari komitmen
Rp16.935-17.646/kg. negara melindungi peternak kecil
Kementerian Pertanian kini dan mandiri. “Seluruh pihak telah untuk keberlangsungan industri menindak pelanggaran yang
berusaha memperkuat langkah menyepakati harga livebird paling perunggasan nasional yang sehat mengandung unsur pidana. Pelaku
stabilisasi harga ayam ras hidup rendah Rp18 ribu/kg sebagai bentuk dan adil. “Situasi ini tidak normal. Jika usaha yang terbukti mengarahkan
untuk melindungi peternak rakyat perlindungan terhadap peternak harga jual livebird terus berada di pembentukan harga rendah dan
dari tekanan harga jual yang tidak mandiri dan usaha kecil,” katanya. bawah HPP, maka akan mengancam cenderung merugikan pihak lain
adil. Dalam Rapat Koordinasi Karena itu dirinya berharap semua keberlanjutan usaha peternak dapat dikategorikan sebagai perilaku
Perunggasan Nasional yang digelar pelaku usaha mematuhi harga mandiri,” tegas Agung. monopoli, sehingga akan ditindak
Rabu (18/6), seluruh pemangku kesepakatan. Sebab, keputusan ini Agung mengkhawatirkan, kondisi tegas secara hukum.
kepentingan sepakat menetapkan merupakan hasil konsensus bersama fluktuatif harga tersebut tidak hanya “Jika di kemudian hari ditemukan
dipengaruhi ketidakseimbangan adanya pelanggaran atau
pasokan dan permintaan. Namun perubahan harga secara sepihak
juga oleh faktor nonteknis, seperti yang mengandung unsur pidana,
psikologi pasar dan praktik niaga maka akan diambil langkah hukum,
yang tidak efisien. “Terdapat baik dalam bentuk sanksi pidana
persoalan struktural dalam rantai maupun administratif,” tegasnya.
pasok ayam hidup yang panjang Sementara itu Deputi Bidang
dan didominasi oleh broker dengan Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan,
margin perdagangan lebih dari 67 Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut
persen,” tuturnya. Astawa menekankan pentingnya
keseriusan pelaku usaha dalam
Satgas Pangan Turun Tangan menjaga kestabilan harga livebird.
Sementara itu, Satgas Pangan Bahkan Ia menyoroti langkah
akan mengawal ketat kebijakan stabilitas pasokan dan harga livebird
pemerintah yang menetapkan tersebut dapat selaras dengan
harga Acuan harga ayam hidup
Ketentuan sebesar Rp 18 ribu/kg berat hidup. Gratis (MBG).
pelaksanaan program Makan Bergizi
Jika terbukti ada kecurangan, maka
Dengan begitu, penyerapannya
Peredaran DOC akan dilakukan penindakan secara bisa lebih optimal, distribusi menjadi
tegas.
lebih merata, dan kesejahteraan
Satgas Pangan telah melakukan
dapat
meningkat
peternak
pemantauan di pusat penjualan
livebird perusahaan integrator di secara berkelanjutan. “Ini adalah
untuk
momentum
penting
esuai Permentan No. 10 Paling tinggi 2% produksi DOC wilayah Banten dan Jawa Barat. Hasil menyinergikan kebijakan pangan
Tahun 2024, peredaran FS dari pelaku usaha integrasi temuan di lapangan menunjukkan dengan kepentingan peternak
DOC dengan klasifikasi dan pembibit PS dialokasikan adanya indikasi manipulatif di pasar, rakyat,” ujarnya.
FS petelur dari Pelaku untuk kepentingan sendiri dan termasuk dugaan persengkokolan Sebagai langkah panjang,
Usaha Integrasi dan peternak mitra guna pemenuhan antara oknum peternak dan broker Kementan terus mendorong
SPembibit PS yang kebutuhan dalam negeri. yang sengaja membentuk harga di implementasi Permentan No.
melakukan budidaya kepada Sementara peredaran DOC bawah HPP. 10 Tahun 2024 tentang proporsi
pelaku usaha mandiri, koperasi, dengan klasifikasi FS petelur dari “Ini adalah anomali pasar yang distribusi DOC (day old chick) FS
dan peternak wajib memenuhi Pembibit PS yang tidak melakukan tidak bisa dibiarkan. Harga jual atau bibit ayam minimal 50 persen
beberapa ketentuan. budidaya wajib memenuhi livebird harus mencerminkan biaya untuk peternak eksternal (mandiri).
Paling rendah 88% produksi beberapa ketentuan ketentuan produksi yang adil,” kata Kepala Sedangkan untuk internal dan
DOC FS dari pelaku usaha integrasi Paling rendah 90% produksi Satuan Tugas (Satgas) Pangan kemitraannya maksimal 50 persen
dan pembibit PS dialokasikan untuk DOC FS dari pembibit PS Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf saat untuk internal.
peternak. dialokasikan untuk peternak. memberikan penjelasan hasil rapat Peraturan ini diharapkan dapat
Paling tinggi 10% produksi DOC Paling tinggi 10% produksi DOC koordinasi dengan Dirjen Peternakan dipatuhi oleh semua pelaku usaha.
FS dari pelaku usaha integrasi dan FS dari pembibit PS dialokasikan di Jakarta, Rabu (18/6). Pemerintah juga mendorong
pembibit PS dialokasikan untuk untuk pelaku usaha mandiri Dirinya memastikan Satgas pembentukan koperasi peternak
pelaku usaha mandiri dan koperasi dan koperasi dengan kapasitas Pangan Polri akan mengawal sebagai bentuk penguatan posisi
dengan kapasitas kandang paling kandang paling rendah 300 ribu ketat implementasi kesepakatan tawar peternak dalam rantai tata
rendah 300.000 ekor. ekor. Yul harga livebird dan tidak segan niaga livebird. Yul

