Page 16 - E-modul Fisika Matematika Materi Kalkulus Variasi_Neat
P. 16

Persamaan  diatas  memilki  peranan  penting  dalam  penerapannya  dalam

                         mekanika.  Dalam  fisika  dasar,  hukum  Newton  II,  F  =  ma,  adalah  persamaan


                         fundamental.  Dalam  mekanika  lanjut,  sering  digunakan  asumsi  yang  berbeda

                         yang  sering  disebut  Prinsip  Hamilton.  Asumsi  ini  menyatakan  bahwa  setiap

                         partikel atau sistem partikel selalu bergerak dalam suatu cara yang mana    = ∫   


                                 2    1  stasioner,  di  mana      =      −      disebut  Lagrangian,  T  adalah  energy


                         kinetic, dan V adalah energy potensial dari partikel atau system (Boas).

                        2.2.6  Penerapan dalam Fisika

                               Telah ketahui secara baik bahwa hukum kedua Newton merupakan suatu


                        rumusan empirik yang diperoleh berdasarkan pengalaman sehari-hari. Pertanyaan

                        yang kemudian timbul  adalah apakah ada prinsip yang  lebih  fundamental,  yang


                        mampu  menjelaskan  asal  dari  hukum  tersebut.  Hingga  saat  ini,  secara  fisis

                        memang belum diketahui prinsip apakah yang mendasarinya. Tetapi dipihak lain,


                        secara matematis, cara mengenai bagaimana bentuk persamaan diferensial hukum

                        kedua  tersebut  diperoleh  telah  diketahui  dengan  memanfaatkan  kaidah  kalkulus


                        variasi  dan  dikenal  sebagai  prinsip  Hamilton,  sebagaimana  telah  disinggung

                        sepintas pada bagian pendahuluan.


                               Misalkan untuk sebuah partikel yang berada pada pengaruh gaya memiliki

                        energi  kinetik     ≡   (  ,   ,   ),  sedangkan  gaya  yang  berpengaruh  tersebut  dapat
                                                 ̇
                        diwakili  oleh  fungsi     ≡   (  ,   ,   ),  maka  dapat  dibentuk  sebuah  fungsi  yang
                                                        ̇

                        dinamakan fungsi Lagrange atau Lagrangian    yang didefiisikan sebagai


                                 (  ,   ,   ) ≡   (  ,   ,   ) −   (  ,   ,   )                      (29)
                                               ̇
                                                          ̇
                                    ̇
                               Dimana     ≡   (  )  dan     ≡   (  )  merupakan koordinat umum. Selajutnya
                                                           ̇
                                                       ̇
                        dapat pula dibangun sebuag fungsional yang terkait dengan fungsi Lagrange:






                                                                                                     13
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21