Page 55 - MODUL PEMBELAJARAN SAINS SD ASRIANI
P. 55
8) Menyimpan kembali alat dan bahan yang digunakan.
c. Ranah Afektif
Di anatar kualitas kepribadian yang dapat dikembangkan melalui percobaan
ini, sebagaimana dicontohkan di atas seperti: Sifat tenggang rasa (menghargai
pendapat orang lain) akan dapat dibina dan dikembangkan terus. Bahwa dengan
adanya kerja kelompok pada waktu melakukan percobaan telah
membuahkan sifat tenggang rasa yang makin tinggi dapat dicatat melalui
pengamatan atau observasi mengenali sikap setiap peserta didik.
Indikator tenggang rasa misalnya:
1) Tidak memaksakan kehendak sendiri;
2) Mau menerima pendapat orang lain;
3) Tidak mudah tersinggung.
2. Evaluasi Hasil Belajar IPA di SD
Pengukuran kemampuan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran meliputi kemampuan berpikir (kognitif), kemampuan
keterampilan (psikomotor), dan kualitas kepribadian (afektif). Untuk mengukur
kemampuan tersebut diperlukan alat ukur (tes) yang dapat dipercaya yaitu yang
memiliki:
1. Validitas (ketetapan, kesahihan) yang tinggi;
2. Keseimbangan sesuai dengan materi yang dipelajari;
3. Daya pembeda yang minimal cukup;
4. Objektivitasnya tinggi; dan
5. Reliabilitas (ketetapan) yang tinggi.
Penilaian atau evaluasi hasil belajar siswa merupakan salah satu cara untuk
mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran dapat tercapai. Aspek terpenting
yang berkaitan dengan teknik pembelajaran IPA adalah sistem evaluasi yang
digunakan. Sistem evaluasi yang dilakukan guru sangat menentukan pola belajar
siswa. Jika dalam evaluasi yang ditanyakan hanya hapalan, jangan mengharapkan
bahwa siswa akan mempelajari di luar hapalan. Jika guru tak pernah mengevaluasi
kemampuan keterampilan proses, wajar mereka enggan atau tak suka mempelajari
atau melakukannya. Jika evaluasi pembelajaran IPA selalu berupa soal-soal yang
mengutamakan perhitungan matematik, maka wajar mereka tertarik belajar soal-
soal dan penyelesaiannya, tanpa belajar memahami konsepnya lebih dulu.