Page 51 - MODUL PEMBELAJARAN SAINS SD ASRIANI
P. 51
yang mana di antara kedua bentuk ini yang paling cocok untuk digunakan
sangat tergantung pada berbagai hal di antaranya, waktu yang tersedia, proses
berpikir yang diukur sifat materi yang akan ditanyakan dan banyaknya peserta
didik dalam satu kelas.
Dalam praktiknya waktu khusus untuk keperluan Evaluasi Proses tidak
disediakan oleh sekolah jadi pelaksanaannya tidak sama dengan evaluasi hasil
belajar pada pertengahan semester atau pada akhir semester. Penilaian proses
diatur sendiri oleh guru pada proses pembelajaran berlangsung. Ada guru yang
menyediakan waktu beberapa menit sebelum jam pelajaran selesai untuk
mengerjakan tes yang menanyakan materi yang baru saja diajarkan, ada yang
memberikan pertanyaan lisan sepanjang proses pembelajaran berlangsung.
2. Alat evaluasi untuk Afektif
Dalam Kegiatan Belajar 1 telah dikemukakan bahwa ketiga ranah menurut
taksonomi Bloom masing-masing ada jenjang yang harus dilalui untuk
mencapai jenjang tertinggi. Pengembangan afektif dimulai dari jenjang terendah
yaitu dapat menerima suatu sikap hidup misalnya: disiplin diperlukan dalam
hidup dan kehidupan, contoh operasional adalah disiplin diperlukan dalam lalu
lintas.
Apakah semua pemakaian jalan dapat menerima (A1) pernyataan ini? Mereka
yang tidak dapat menerima persyaratan atau konsep ini, harus ada upaya untuk
menyadarkan mereka agar menerima konsep tersebut karena konsep itu adalah
bagian dari hidup dan kehidupan. Setelah mereka menerima konsep tersebut harus
diupayakan lagi agar mereka tanggap (A2) terhadap konsep itu, begitu seterusnya
sampai pada jenjang paling tinggi yaitu disiplin menjadi pola hidupnya (jenjang
A5). Latihan atau upaya untuk setiap jenjang memerlukan waktu yang lebih lama
dibandingkan upaya pada jenjang kognitif. Dengan kata lain lebih mudah melatih
anak didik untuk menghafal, memahami menerapkan hukum, peraturan dan
sebagainya yang sifatnya kognitif, daripada melatih anak didik supaya berdisiplin,
menghargai pendapat orang lain, tenggang rasa, tepat waktu, mau bekerja sama,
dan sebagainya. Karena hal terakhir ini menyangkut sikap atau kebiasaan.
Selama proses pembelajaran, latihan tentang ranah afektif ini terus menerus
dilaksanakan. Agar latihan ini pada suatu saat memberi hasil yang baik maka guru
perlu mengembangkan alat evaluasi untuk mengamati sikap hidup peserta didik.
Penilaian afektif meliputi lima jenjang: