Page 46 - IST Baru
P. 46
Ketika pecah pemberontakan G30S/PKI 1 Oktober 1965, rakyat Kalimantan
Timur tetap dalam suasana konfrontasi dengan Malaysia. PKI Kalimantan Timur di
bawah pimpinan Fachrul Baraqbah tidak banyak berhasil menyusun kekuatan. Open-
sif mereka sebelum G30S/PKI lebih banyak menimbulkan permusuhan di kalangan
masyarakat.
Kodam IX/Mulawarman telah pula menjadi sasaran fitnah PKI, terutama Pang-
dam IX/Mulawarman Brigjen TNI Sumitro yang baru memangku jabatan sejak bulan
Maret 1965. Sejak bulan Mei 1965, PKI Kaltim berusaha mengacaukan situasi politik
dalam usahanya mengganggu stabilitas keamanan daerah. Pemberitaan RRI Jakarta
tanggal 1 Oktober 1965 tentang Gerakan 30 September/PKI membingungkan rakyat
Kalimantan Timur. Setelah mengetahui tentang pengkhianatan PKI yang melancarkan
pemberontakan dan membunuh pimpinan TNI AD, Pangdam IX/Mulawarman Brigjen
TNI Sumitro mengeluarkan pernyataan bahwa PKI telah berkhianat terhadap perjuan-
gan bangsa dan Pancasila dan harus ditumpas.
Rakyat Kalimantan Timur pada tanggal 6 Oktober 1965 menyampaikan resolu-
si dan desakan kepada Pangdam IX/Mulawarman agar membubarkan PKI Kaliman-
tan Timur dan Ormasnya. Pangdam IX/Mulawarman memerintahkan menangkap
pimpinan PKI di Kalimantan Timur dan pengikutnya, sehingga mereka tidak sempat
melarikan diri dan menimbulkan kekacauan. Daerah Kaltim tetap aman dan terhindar
dari kekacauan. Tanggal 13 Oktober 1965 rakyat Balikpapan dan Samarinda menga-
dakan rapat umum menuntut dibubarkan PKI dan Ormasnya serta menindak tegas
anggota PKI yang terbukti berkhianat. KOTI melalui Telegram Nomor T/272/0/65 tang-
gal 14 Oktober 1965 memerintahkan membekukan Parpol/Ormas yang terlibat G30S/
PKI. Pangdam IX/Mulawarman selaku Pepelrada Kalimantan Timur tanggal 16 Oktober
1965 telah membekukan kegiatan PKI dan Ormasnya.
Beberapa orang pengikut G30S/PKI yang melarikan diri berusaha bergabung
dengan gerombolan PGRS di daerah perbatasan. Tetapi akhirnya mereka dapat di-
tangkap karena gerombolan PGRS pun tidak berhasil menyusun kekuatan di Kaliman-
tan Timur. Pangdam IX/Mulawarman melakukan pula pembersihan dalam tubuh Ko-
dam IX/Mulawarman dari pengaruh sisa-sisa G30S/PKI. Beberapa orang anggota Yonif
612 yang terbukti terlibat G30S/PKI seperti Letda Djamali telah ditindak. Periode kon-
frontasi Indonesia Malaysia menimbulkan pula lembaran pahit bagi bangsa Indonesia.
46