Page 43 - IST Baru
P. 43

Disamping  sebagai Satbanpur Denzipur-7 Dam IX/Mulawaman telah pula
                  menyumbangkan darmabaktinya mensukseskan pembangunan daerah Kalimantan
                  Timur. Pembangunan jembatan sungai Kledang dan lapangan terbang Sepinggan
                  Balikpapan, pembersihan sisa-sisa bom Perang Dunia II di Balikpapan dan memecah-
                  kan batu-batu besar pada riam-riam Hulu Sungai Mahakam, tercatat sebagai bagian
                  dari pengabdian Denzipur -7.

                         Komando Teritorial  jajaran Kodam IX/Mulawarman sejak tahun 1961 disem-
                  purnakan menjadi Komando Distrik Militer yang terdiri dari Kodim 0901/Kutai yang
                  meliputi Kabupaten Kutai Selatan, Muara Muntai dan Samarinda, kemudian menjadi

                  Kodim 0901 Kodya Samarinda.
                         Kodim  Berau, Bulungan, Pasir, Balikpapan maupun Kutai sejak saat itu diben-
                  tuk pula dan tidak pernah mengalami pergantian formasi sampai wajahnya yang se-
                  karang. Wilayah Kodam IX/Mulawarman terletak pada posisi strategis di Corong Utara

                  Selat Makasar, berbatasan dengan negara tetangga Malaysia dan Filipina.

                         Ketika  pecah pemberontakan PRRI/Permesta sejak bulan Maret 1958, wilayah
                  yang strategis ini menghadapi ancaman musuh seperti daerah Tarakan dan Balikpa-
                  pan sebagai kawasan industri minyak bumi.

                         Menghadapi  ancaman gangguan keamanan dari pemberontaka- PRRI/Per-
                  mesta maupun ancaman musuh dari luar, Kodam IX/Mulawarman sejak diresmikan
                  tanggal 18 Juli 1958 segera memperkuat pertahanan daerah Kalimantan Timur.

                         Dalam  mendukung Operasi Merdeka menumpas pemberontakan Permesta di
                  Sulawesi Utara, Kodam IX/Mulawarman sejak bulan September 1958 telah menugas-
                  kan Konpi I Yonif 601 pimpinan Lettu Inf Wibisono ke daerah Donggala.

                         Pada tahun  1960 gerombolan pengikut Ibnu Hadjar mulai memasuki daer-
                  ah Kalimantan Timur, karena terdesak oleh operasi penghancuran yang dilancarkan
                  Kodam X/Lambung Mangkurat di daerah Kalimantan Selatan. Sejak bulan Juli 1960
                  Pangdam IX/Mulawarman memerintahkan operasi penumpasan di daerah perbatasan
                  Kalimantan  Timur dan Kalimantan Selatan.  Tahap pertama operasi penghancuran
                  dilancarkan di daerah Tanah Grogot, Pasir, Libur Dinding, Rantau Atas, Karang Dayu,

                  Kuar dan Batu Kajang.
                         Pasukan  Yonif 609 didukung Peleton ARSU, Brimob dan Kompi Yonif 600/R ber-








                                                                                                                 43
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48