Page 50 - IST Baru
P. 50
berkedudukan di Tanjung pada 10 Desember 1961 membawahi Kodim-Kodim
Amuntai, Barabai dan Kandangan. Sekitar awal pembentukan Kodam X/Lambung
Mangkurat memang merupakan batu ujian yang cukup berat bagi Komando baru itu.
Ketika Kodam X/Lambung Mangkurat sendiri menghadapi kendala pasukan
dan personil, serta sedang giat menghadapi sisa pengikut Ibnu Hadjar di hutan-hutan,
Kodam ini masih harus mengirimkan unsur pasukan-pasukannya ke Sulawesi Selatan/
Tenggara dan ke daerah Operasi Merdeka sejak 19 Agustus 1950 sampai 5 April 1962
tercatat unsur yang terakhir belum kembali ke Induk Pasukan. Sementara itu Kodam
X/Lambung Mangkurat menghadapi berbagai kesulitan dalam upayanya membasmi
sisa-sisa kekuatan Ibnu Hadjar.
Masalah pokok terletak pada faktor spesifik gerilya yang umumnya menarik
keuntungan dari segi medan, demografi, dan menghindari pertempuran yang me-
nentukan, yang dilain pihak belum dapat terimbangi dengan kendala personil dan
peralatan serta taktik anti gerilya yang lebih efektif dan efisien. Salah satu cara yang
mampu ditempuh adalah pelaksanaan operasi terus menerus tanpa mengenal lelah.
Operasi Segitiga. merupakan peran yang cukup menonjol dari keseluruhan
upaya membasmi sisa gerombolan itu. Dalam bidang pembinaan, yang menonjol
pada masa itu sudah dilaksanakan Latihan Kemiliteran Pegawai Sipil Golongan D ke
atas, serta wajib melatih bagi semua pegawai negeri yang pelaksanaannya dipusat-
kan di Kodim-Kodim. Batalyon Mahasiswa pun sudah dibentuk dan dilatih bersamaan
dengan kegiatan itu.
Pendidikan Militer di Dodik XV Gunung Kupang telah mulai intensif diupaya-
kan. Latihan Kemiliteran Pegawai Sipil (LKPS) itu telah diselenggarakan dalam 6 ge-
lombang di Dodik XV itu dan menyelesaikan seluruhnya latihan terhadap 560 personil
sipil. Dalam kaitan upaya mempersiapkan diri menghadapi kampanye Irian Barat, Do-
dik XV Gunung Kupang menyumbangkan andil yang cukup menonjol karena ia men-
didik serangkaian proses pembentukan calon tamtama sebanyak 3 angkatan yang
menghasilkan seluruhnya 1650 orang prajurit sampai 18 April 1962. Unsur-unsur Kes-
lap juga mendapatkan perhatian yang cukup dalam rangkaian pendidikan yang per-
nah ada di bawah Komando baru itu.
Ketika Hassan Basry dilantik sebagai Panglima pertama itu tugas utamanya
yang pertama adalah menata organisasi dan Jajaran Kodam yang lebih sesuai den-
50