Page 72 - IST Baru
P. 72
gan pengamanan pemilu di bagian Kalimantan lainnya.
Operasi-operasi teritorial dan binter sangat intensif dilakukan oleh Kodam X/
Lambung Mangkurat sekitar 1971-1972. Dalam bidang pembangunan kekuatan, di
mana prinsip ekonomi dalam upaya hankam mulai giat ditekankan, ABRI mulai menye-
derhanakan postur dalam jajarannya.
Dileburnya Kodam Xl/Tambun Bungai merupakan cermin dari pandangan
masa fta, hampir bersamaan waktunya dengan penyederhanaan 6 Kowilhan menjadi
4 Kowilhan saja. Bagi Kodam X/Lambung Mangkurat, peleburan kompartemen Tam-
bun Bungai sama saja dengan masuknya kembali Kalteng ke bawah naungan tanggu-
ng jawabnya dalam wajah baru sebagai Korem 102/Panju Panjung.
c. Komando Daerah Militer XI Tambun Bungai
Pandangan strategis yang mengharuskan keberadaan suatu Kodam tersendiri da-
lam setiap provinsi, belakangan kurang menguntungkan, terutama ditinjau dari segi
efisiensi dan efektivitasnya. Pandangan tersebut di atas akhirnya gugur pada masa
sekitar tahun 1973, ketika efisiensi sebagai jabaran dari prinsip ekonomi dalam upaya
hankam mulai diterapkan.
Kalteng dipandang masih akan efektif apabila dijangkau oleh bidang tanggu-
ng jawab Kodam X/Lambung Mangkurat, sehingga resikonya keberadaan Kodam XI/
Tambun Bungai perlu ditinjau kembali, yang akhirnya mengantarkan Kodam XI/ Tam-
bun Bungai kepada hari akhirnya kelak. Menjelang kompartemen Tambun Bungai itu
dilebur, Kalteng terlebih dulu dialihkan pengendaliannya di bawah naungan Kowil-
han lll/Kalimantan sejak 17 April 1973, dan tugas sehari-hari dipimpin oleh Kolonel Inf
Atang Hardjasasmita, Kasdam Komando itu sekitar masa transisi terakhir.
Dua puluh satu hari kemudian, pada 8 Mei 1973 Kodam XI/Tambun Bingai.
secara resmi dilikuidasi ke dalam naungan Lambung Mangkurat, dan tercakup da-
lam jangkauan kendali operasi Kowilhan lll/Kalimantan Sulawesi yang mulai dikerang
akan sekitar transisi 1973-1974.
d. Komando Daerah Militer XII Tanjungpura
Sejak awal tahun 1970 Kodam XII/Tanjungpura melanjutkan operasi menump-
as sisa-sisa gerombolan PGRS/Paraku. Di daerah Sektor Barat sisa-sisa gerombolan
72