Page 74 - IST Baru
P. 74
masa Kowilhan lll/Kalimantan), corong strategis tersebut sebagai batas kompartemen
nampaknya condong diabaikan sehingga relatif rawan sebagai kemungkinan daerah
penetrasi ancaman.
Susunan kompartemen strategis sebelumnya itu, lebih sentral pada titik berat
pertahanan pulau/daratan sehingga pulau Kalimantan yang utuh berada di bawah
satu atap kompartemen strategis. Pandangan baru inilah yang mendorong para pe-
rumus militer ditingkat atas, condong beralih kepada suatu Kompartemen Kowilhan
yang lebih frontal terhadap alur pendekat musuh melalui corong strategis, seperti
halnya dengan corong Laut Cina Selatan, corong Laut Sulawesi dan Selat Makasar.
Gagasan seperti itu kemudian harinya ternyata melatarbelakangi perubahan wajah
kompartemen Kalimantan terbagi menjadi dua belahan, yaitu Kalimantan Barat se-
bagai bagian dari Kowilhan l/Sumatera dan sisa Kalimantan lainnya masuk ke bawah
naungan Kowilhan III/Sulawesi Kalimantan yang bermarkas di Ujung Pandang.
a. Komando Daerah Militer IX Mulawarman
Pangdam IX/Mulawarman ke-8 Brigjen TNI Ery Supardjan (1975-1978) membina kekua-
tan satuan dengan membangun Unit Kompi di Tarakan dan Batakan. Peranan Koramil
sebagai satuan teritorial ditingkatkan melalui dukungan alat perhubungan dan alat
angkutan darat dan air serta perbaikan Markas Koramil.
Menghadapi pengamanan pelaksanaan Pemilu tahun 1977, Pangdam IX/Mu-
lawarman selaku Laksus Pangkopkamtibda Kalimantan Timur melaksanakan Geladi
Posko “Beringin Sakti” dan Geladi Posko “Waspada III”.
Untuk memperkuat pertahanan daerah Kalimantan Timur, khusus- nya pertah-
anan wilayah Kowilhan III/Sulawesi-Kalimantan di corong selat Makasar, pimpinan TNI
AD memandang perlu menempatkan Satuan Tempur di Pulau Tarakan yang strategis
itu. Pangdam IX/Mulawrman Brigjen TNI Rachwono tanggal 3 Juni 1978 meresmikan
berdirinya Batalyon Infanteri 613/Raja Alam yang berkedudukan di Tarakan.
Dalam membantu stabilitas keamanan di Provinsi Timor Timur, Kodam IX/
Mulawarman menugaskan Yonif 612/Modang pimpinan Letkol Inf Teuku Cut Meurah
dalam operasi Seroja. Tugas Operasi Seroja. dilanjutkan oleh Yonif 611/Awang Long
sejak bulan Desember 1978 di bawah pimpinan Mayor Inf Muslim Harianto.
74