Page 100 - Kristen-BG-KLS-VI
P. 100
keterbatasan fisik, intelektual, mental dan/atau sensorik dalam
jangka waktu lama yang dalam berintegrasi dengan lingkungan
dapat mengalami hambatan atau kesulitan untuk berpartisipasi
secara penuh dan efektif dengan anak lainnya berdasarkan
kesamaan hak.”
Undang-undang dan peraturan menteri tersebut menjelaskan
arti dan batasan istilah berkebutuhan khusus atau penyandang
disabilitas. Undang-undang dan peraturan tersebut perlu dibuat
agar tidak ada lagi orang yang meremehkan dan merendahkan anak-
anak atau orang-orang yang berkebutuhan khusus atau penyandang
disabilitas. Guru diharapkan dapat menggali pemahaman peserta
didik tentang anak-anak atau orang-orang berkebutuhan khusus
yang ada di sekitar mereka. Guru membimbing peserta didik untuk
mengasihi dan menghargai keberadaan orang-orang berkebutuhan
khusus atau penyandang disabilitas tersebut.
Banyak orang memandang anak-anak berkebutuhan khusus
atau penyandang disabilitas dengan penuh belas kasihan. Mereka
dianggap tidak memiliki masa depan dan selalu bergantung kepada
orang lain. Banyak orang tua yang merasa bersalah, sedih, bahkan
ada yang tidak menerima jika anaknya terlahir dengan kondisi
disabilitas. Tidak sedikit anak-anak penyandang disabilitas yang
kemudian “dibuang” karena orang tua atau keluarga merasa malu.
Jika kita membaca dan melihat sekeliling kita, ternyata begitu
banyak anak atau orang penyandang disabilitas atau berkebutuhan
khusus yang ternyata memiliki keberhasilan di dalam hidup mereka,
bahkan menjadi orang-orang terkenal. Misalnya, Helen Keller,
seorang penulis Amerika, aktivis politik, dan juga dosen. Ia tidak
dapat melihat dan mendengar; Albert Einsten, seorang ilmuwan
fisika yang dianggap sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20.
Ia mengalami sindrom asperger, sebuah kondisi yang berhubungan
dengan autisme; Agatha Christie—seorang penulis populer dunia
yang karyanya banyak digemari hingga saat ini. Ia mengalami
disleksia, yaitu ketidakmampuan membaca dan menulis karena
adanya kerusakan atau kelainan pada otak; Habibie Afsyah—
seorang pebisnis online yang sukses. Ia mengalami kelumpuhan
82 | Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SD Kelas VI