Page 123 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 123
Lagi-lagi aku merasa bersalah. Aku merasa semakin gagal
untuk memberi pelayanan yang terbaik kepada tim audit BPK.
Harusnya aku lebih teliti lagi dalam mengawasi barang-barang
berharga milik mereka.
***
Akhirnya kami tiba di hotel untuk check in. Tepat pukul
19.30 WIB kami diantar menuju kamar masing-masing sambil
melewati lukisan-lukisan tua yang bergambar wajah perempuan
dan laki-laki Belanda.
Ternyata hotel ini dibangun sejak masa penjajahan.
Pantas saja bangunannya terlihat sudah sangat tua. Konon,
hotel ini dibangun oleh lelaki berkebangsaan Belanda yang
dipersembahkan untuk istrinya tercinta.
Lobinya tampak remang-remang. Lorong kamar hotelnya
pun sedikit gelap. Lampunya terlihat redup semua. Aku masuk
ke kamarku yang berhadapan dengan kamar Mbak Ayu. Aku
nyalakan semua lampu. Ternyata lampunya semua berwarna
kuning. Ternyata kamar ini model twin bed. Ada dua ranjang
berjejer di sini. Kesan seram semakin terasa saat kutatap ke luar
jendela. Gelap sekali. Seperti tidak ada orang lain yang menginap
selain aku dan tim audit BPK.
Tiba-tiba aku dengar suara ketukan di pintu kamarku
berkali-kali. Aku segera membukanya. Tidak ada siapa-siapa
di sana. Aku tengok kanan kiri, tetapi aku tidak menemukan
Kumpulan Cerpen 115