Page 21 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 21
“Akan kuseret kalian ke kantor polisi,” keluhnya dengan
nafas yang sudah tidak beraturan.
Tadi, sesaat setelah pulang dari kantor, Amir mampir
ke sebuah gerai untuk membeli martabak manis sebagai buah
tangan. Ini kesukaan istrinya sejak mereka masih pacaran. Saat
akan kembali, belum juga aplikasi taksi online menemukan
driver untuknya pulang, tangan pegawai Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) ini ditarik. Tarikannya begitu kuat, sekonyong-
konyong genggaman tangan kirinya lepas. Anak kecil, rambut
ikal, tingginya tak sampai sedada-nya, dan memakai kaos bola
berwarna merah, terlihat dengan tegang merebut tas dan
kantong plastik di tangan kirinya.
“Hei,” teriaknya nanggung, karena begitu tangannya
terlepas, anak itu sudah berlari ke seberang jalan. Di sana,
temannya yang satu lagi sudah menunggu, terlihat lebih kecil
dari si penjambret.
“Co… pet,” katanya pelan, seolah tak percaya. Di bawah
genteng asbes, ia memandang seberang jalan yang terguyur
hujan, terlihat si penjambret tadi menghampiri anak yang
kecil lain. Ia menengok ke belakang, penjual martabak hanya
memandangnya seolah tak peduli. Sementara pembeli lain
hanya melihatnya sebentar, lantas kembali memalingkan wajah
ke layar gawainya.
“Ah, sial sekali.”
Kumpulan Cerpen 13