Page 24 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 24
bahwa jawaban itu belum memuaskan.
“Jadi, nih, misalnya nanti lembaga yang kita periksa ada
laporan keuangan yang aneh. Nah, KPK nanti bakal menyelidiki,
tuh,” mereka kembali mengangguk.
Amir tidak peduli apakah penjelasannya ini memuaskan
mereka atau tidak. Karena ia di sana bukan untuk sharing perkara
pekerjaan, tapi tengah mencari laptopnya yang dijambret.
“Mas, nanti gini aja, jika hujan sudah reda saya antar ke
kantor polisi,” ujar tukang becak kepada Amir.
Malam ini, seluruh Kota Jakarta menjadi kota hujan. Air
langit jatuh sepanjang malam di semua sudut kota. Selama itu
pula, Amir merasa terperangkap di tenda kecil itu tanpa tahu
harus berbuat apa. Kaki ngilu, bajunya basah, yang membuat
tubuhnya makin merasakan hawa dingin. Tak ada lagu-lagu Bon
Jovi atau Gun ‘n Roses kesukaannya, karena selama itu pula,
hanya kisah-kisah ganjil, menyedihkan, melalui suara sumbang
orang-orang di tenda tersebut, menjadi lagu yang menemani
kegetiran Amir malam itu.
Tukang ojek, misalnya, yang terus mengeluh bagaimana
sulitnya mencari nafkah hari ini. Hanya ada tiga puluh ribu yang
bisa ia bawa pulang. Katanya, makin kesini mereka merasa makin
tersaingi oleh kehadiran ojek online. Bahkan, katanya lagi, pernah
suatu kali ia hampir berduel dengan tetangganya sendiri hanya
perkara penumpang.
16 Kumpulan Cerpen